Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, mengatakan pihaknya memilih untuk menunggu hasil penghitungan suara yang resmi dalam menyikapi proses pemilihan umum atau Pemilu 2019. Menurut dia, hal ini jauh lebih bijak dengan dalih menghindari polemik di tengah masyarakat.
Baca juga: Prabowo Deklarasi Kemenangan tanpa Didampingi Sandiaga Uno
"Kami akan menghormati hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Itu yang terbaik termasuk dalam pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dengan demikian akan mengurangi kesimpangsiuran berita atau terkait dengan hasil yang diraih di berbagai daerah di tanah air," katanya dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu, 17 April 2019.
Selain itu, kata AHY, pihaknya mengimbau semua pihak untuk menghormati proses penghitungan suara yang sedang berjalan. Ia meminta agar proses ini dikawal agar tidak disalahgunakan.
"Kita kawal suara jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, terutama kecurangan yang terjadi di TPS maupun tempat-tempat lain," ujarnya.
Dalam hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin, berhasil memenangkan pemilihan presiden 2019. Keduanya mengalahkan pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dengan selisih sekitar 9 persen.
Merujuk hasil hitung cepat Indo Barometer, dengan total suara masuk 97,33 persen, pasangan Jokowi-Ma'ruf mampu meraih 54,52 persen. Sementara Prabowo-Sandiaga 45,48 persen.
Sementara itu, untuk hasil pemilihan legislatif Partai Demokrat meraih 7,42 persen. Angka ini menurun dibandingkan lima tahun lalu yang meraih 10,9 persen.
Pada Rabu malam, Prabowo mengklaim telah memenangi pemilihan presiden 2019. Pernyataan ini diucapkan Prabowo di hadapan ribuan pendukungnya yang berada di rumahnya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Berdasarkan real count kita, kita sudah berada di posisi 62 persen. Ini adalah hasil real count di lebih dari 320 ribu TPS (Tempat Pemungutan Suara)," kata Prabowo diikuti gemuruh sorakan ribuan pendukungnya.
Adapun kubu calon presiden inkumben Jokowi enggan berlebihan merayakan kemenangan paslon 01 itu berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count berbagai lembaga survei. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa mengatakan, hal itu dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi kericuhan.
Baca berita Pemilu 2019 di Tempo.co
RYAN DWIKY ANGGRIAWAN | DEWI NURITA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini