Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengungkapkan penataan aset dan akses jadi spirit reforma agraria.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
AHY mengatakan Reforma Agraria Summit 2024 merupakan gelaran ketiga setelah tahun lalu di Karimun dan 2022 di Wakatobi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Tahun ini saya merencanakan digelar di Bali, tentunya reforma agraria adalah sebuah pekerjaan, kebijakan dan program yang terus kita jalankan, tapi kalau ada progresnya, ada juga masalahnya dan tantangannya," kata AHY di Depok, Kamis, 6 Juni 2024.
Karena, ketika berbicara reforma agraria tidak hanya menjadi urusan Kementerian ATR/BPN, sehingga ada tim percepatan reforma agraria atau gugus tugas yang melibatkan hingga level pemerintah daerah.
"Karena ini berkaitan langsung dengan masyarakat," ucap AHY.
Ketua Umum Partai Demokrat ini menerangkan spirit reforma agraria ada 2, pertama menata aset, yakni melegalisasi tanah-tanah yang ada, kemudian kedua kaitan menata akses, yaitu akses terhadap ekonomi.
"Apalah arti melegalisasi aset, melegalisasi atau mensertifikasi tanah-tanah buat masyarakat, tapi tidak punya nilai ekonomi," terang AHY.
Karenanya, kementerian ATR/BPN memiliki semangat yang sama untuk menghadirkan penataan aset yang lebih baik, kredible, serta penataan akses terhadap ekonomi yang lebih produktif lagi.
"Kita ingin masyarakat yang telah mendapatkan tanahnya, termasuk program redistribusi tanah itu juga penting, apakah itu tanah-tanah terlantar atau ex.HGU yang sudah tidak lagi produktif, itu kemudian dikonsolidasikan oleh Menterian ART/BPN untuk didistribusikan kepada masyarakat," papar AHY.
Ia mencontohkan ketika ke Cianjur dan bersama masyarakat di tanah hasil redistribusi dilakukan penanaman pohon asparagus, mahoni dan lainnya.
"Harapannya dari tanah-tanah tersebut bisa dikelola dengan baik untuk pertanian, perkebunan, untuk ekonomi kreatif apapun, yang jelas memiliki nilai tambah ekonomi yang baik untuk masyarakat kita," harap AHY.
Terkait Reforma Agraria Summit nanti, pihaknya akan memperkuat spirit tersebut sekaligus mengevaluasi yang belum baik dan apa saja yang bisa dipercepat sambil menentukan baseline untuk program reforma agraria 2025.
"Jadi ini sebuah masa transisi juga, karena kita tahu, kepeminpinan nasional akan melakukan transisi di bulan oktober, jadi kita ajukan Reforma Agraria Summit yang seyogyanya dilakukan di September jadi Juni, sehingga kita berharap nanti sambil kita siapkan roadmap atau blue print berikutnya sehingga bisa digunakan untuk pemerintahan berikutnya," ucap AHY.