Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah ramainya insentif PPnBM dari pemerintah untuk pembelian mobil baru, ternyata ada produsen otomotif yang tidak mendapatkan insentif tersebut. Salah satunya adalah pabrikan asal Cina, Dongfeng Sokon (DFSK).
"Perlu kami jelaskan bahwasanya kami tidak termasuk ke dalam program insentif PPnBM yang diberikan oleh pemerintah," ujar PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi kepada Tempo, Rabu, 16 Juni 2021.
Adapun alasan DFSK tidak mendapatkan insentif PPnBM ini karena mereka tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan pemerintah, yakni mengenai aturan penggunaan komponen lokal yang digunakan pada mobil minimal sebesar 70 persen.
DFSK diketahui masih memiliki kandungan lokal kurang dari 70 persen dalam perakitan mobilnya. Padahal produsen mobil Cina ini sudah memiliki pabrik sendiri yang terletak di kawasan Cikande, Banten, Jawa Barat.
Kendati demikian, DFSK mengaku masih tetap memasarkan mobilnya di Indonesia dengan harga yang terjangkau.
"Kami meyakini bahwasanya kendaraan-kendaraan yang kami tawarkan ini sangat terjangkau bagi konsumen di Indonesia tanpa mengorbankan kualitas, teknologi, dan desain yang ditawarkan," kata Rofiqi.
Sebelumnya, General Manager Chongqing Sokon Motor Group Co Ltd, Zhang Xingyan juga mengatakan bahwa diskon PPnBM ini hanya menguntungkan dari segi pembeli saja, sementara dari produsen tidak terlalu berpengaruh.
Bahkan perusahaan pemilik merek DFSK ini berharap pemerintah mengeluarkan insentif baru yang ditujukan bagi produsen otomotif.
Di Indonesia, DFSK memproduksi sejumlah model seperti Glory 580, Glory 560,Glory i-Auto dan SuperCab. Produsen ini baru saja memperkenalkan van listrik DFSK Gelora E.
Baca juga: Blind Van DFSK Gelora Mulai Dipasarkan, Harga Rp 169 Juta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini