Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat, memastikan akan melaporkan pihak Rumah Sakit Sentosa ke polisi akibat mediasi yang dilakukan belum menemukan kesepakatan. Apa dasar alasannya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Besok kami akan membuat laporan polisi. Waktu, habis Jumat,” kata Rusdyiansah Nur Ridho selaku kuasa hukum Siti Mauliah, ibu dari bayi tertukar asal Ciseeng, Kabupaten Bogor, Kamis kemarin, 31 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Rusdyi, apa yang ditawarkan Rumah Sakit Sentosa kepada kliennya dalam negosiasi itu merupakan fasilitas yang sudah ditanggung oleh negara atau pun Pemerintah Kabupaten Bogor.
Dia mencontohkan jaminan kesehatan untuk si bayi yang disebutkan sudah tersedia melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan ditanggung negara.
Begitu juga untuk beasiswa pendidikan si bayi nanti sampai tingkat SMA. "Itu juga kan sudah menjadi program pemerintah yang mewajibkan belajar hingga sembilan tahun. Jadi mediasi tidak menemui titik temu,” kata Rusdyi.
RS Sentosa siap hadapi laporan polisi
Adapun juru bicara sekaligus legal RS Sentosa, Gregg Djarko mengatakan, pihak RS Sentosa siap menghadapi laporan polisi itu. Namun, pihak RS kata Gregg masih berharap kasus bayi tertukar ini bisa diselesaikan dengan proses kekeluargaan dan jalur perdamaian.
“Rumah Sakit pasti akan menghadapinya kalau dilaporkan. Tapi, rumah sakit pasti berusaha agar proses penyelesaian bisa dilakukan dengan perdamaian,” kata Greg dikonfirmasi Tempo.
Adapun kasus bayi tertukar, bermula saat salah satu orang tua bayi yakni Siti Mauliah curiga kalau warna kulit dan bentuk rambut anaknya berbeda.
Selain itu, Siti juga merasa heran sang bayi yang dia lahirkan pada 18 Juli 2022 itu enggan diberi ASI saat di rumah. Padahal, sehari setelah dilahirkan, sang bayi sangat lahap saat diberi ASI.
Belakangan, empat hari setelah melahirkan, ada ada dua perawat RS yang datang ke rumah Siti untu meminta gelang bayi karena tertukar.
"Saat itu, gelang itu gak ada karena dimainin sama kakaknyai. besoknya pas ketemu, saya kaget gelang itu bukan bertuliskan bayi atas nama saya. Sejak saat itu saya semakin yakin bayi saya tertukar,” kata Siti kepada Tempo di rumahnya, Senin, 28 Agustus 2023.
Sejak saat itulah, Siti dan suami dibantu sanak famili untuk memastikan apakah bayinya tertukar atau tidak. Siti pun meminta pendampingan kuasa hukum dan melakukan tes DNA.
Siti dan pengacaranya melaporkan kasus ini ke Polres Bogor. Akhirnya, Jumat 25 Agustus 2023, Polres Bogor pun mengumumkan jika bayi yang selama ini diasuh Siti memang tertukar berdasarkan hasil tes DNA yang dikeluarkan oleh Puslabfor Mabes Polri.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.