Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Hampir 90 persen wanita pernah merasakan sindrom pramenstruasi atau PMS berupa keinginan besar untuk mengemil makanan tertentu atau peningkatan nafsu makan. Bahkan keduanya sudah dianggap sebagai satu-kesatuan dengan siklus haid.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Beberapa penelitian menemukan bahwa perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron sebelum datang bulan, menimbulkan keinginan kuat untuk mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat atau gula. Kedua kandungan ini berdampak meredakan kelelahan dan suasana hati suram yang sering muncul menjelang menstruasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Gula dan tepung membuat tubuh melepaskan serotonin. Zat kimiawi alami tubuh ini menimbulkan perasaan senang dan bahagia.
Makan atau ngemil menjelang haid juga akan membantu Anda dalam menjaga kadar gula darah, yang kemudian berpengaruh terhadap suasana hati.
Mungkin puas rasanya ketika menuruti keinginan makan cokelat, piza, dan karbohidrat sederhana lainnya (seperti permen, kue-kue, serta roti putih). Semua makanan ini membuat tubuh mengeluarkan serotonin sekaligus bisa menambah energi yang kerap tiba-tiba menurun akibat PMS.
Padahal, efek dari karbohidrat sederhana tersebut juga bisa didapatkan dari konsumsi karbohidrat kompleks yang lebih sehat.
Karbohidrat kompleks bahkan mampu menimbulkan efek puas lebih lama serta menjaga gula darah lebih stabil. Dengan ini, kemungkinan terjadinya penurunan energi dan suasana hati secara mendadak pun bisa ditekan seminimal mungkin.
Jenis makanan yang termasuk karbohidrat kompleks antara lain kacang-kacangan dan lentil, sayuran, biji-bijian utuh seperti nasi merah, dan oatmeal.
Sementara bila Anda didera keinginan untuk makan yang manis-manis, bisa mengakalinya dengan konsumsi buah-buahan atau smoothies buah dicampur yoghurt. Langkah ini tentu lebih menyehatkan, bukan?
SEHATQ