Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Alasan Sebagian Besar Pasangan yang Putus Balikan Lagi

Sebuah studi mengungkapkan alasan pasangan yang putus menjalin hubungan kembali.

21 Mei 2018 | 15.00 WIB

Ilustrasi pasangan berpelukan. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi pasangan berpelukan. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 50 persen pasangan kembali pacaran setelah putus. Sebuah studi menunjukkan alasannya. Salah satunya mereka merasa antara benci dan cinta saat putus pertama kalinya. Walaupun banyak orang berusaha menghindari mantan setelah putus, kebanyakan dari mereka meyakinkan diri sendiri kalau ada alasan yang baik untuk kembali bersama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mengutip laman Reader’s Digest, Universitas Negeri Kansas pada 2013  menemukan 50 persen pasangan kembali pacaran karena menganggap pasangan mereka telah berubah menjadi lebih baik. Bahkan mereka merasa akan lebih baik berkomunikasi karena belajar dari kesalahan sebelumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ilustrasi pasangan CLBK bermesraan. shutterstock.com

Alasan populer untuk tetap menjalin hubungan adalah optimisme, mereka berharap bahwa pasangan akan berubah. Selain itu, banyak orang merasa sudah memiliki investasi secara emosional dalam hubungan tersebut. Mereka juga bisa saja kembali ke pasangan lama karena dorongan keluarga, atau karena ketakutan akan ketidakpastian yang akan terjadi.

Sekitar 66 persen mengatakan mereka ingin kembali ke mantan pasangan mereka karena keintiman dan ketergantungan yang mereka rasakan dari waktu ke waktu. Para peneliti juga mencatat bahwa perpisahan sering kali lebih sulit pada orang yang menghentikan hubungan karena keraguan yang masih ada dalam keputusan yang mereka ambil.

Perasaan antara benci dan cinta pada pasangan ini menjelaskan mengapa jumlah pasangan yang sudah putus akan memilih jadian lagi. "Jelas, karena hubungan Anda tidak berhasil pertama kalinya, sesuatu harus berubah untuk membuatnya berfungsi untuk kedua kalinya," ujar psikolog Noelle Nelson. Jika kembali jadian setelah putus, sebaiknya lihat apa kesalahan yang dilakukan pada saat hubungan pertama. Belajar dari kesalahan tersebut dan coba melakukan hal yang berbeda.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus