Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Trampoline dance fitness lebih banyak bermain di area kaki sehingga perlu kekuatan kaki.
Ada berbagai manfaat kesehatan dengan berolahraga trampoline dance fitness.
trampolin juga bisa melatih daya ingat, membangun suasana hati, dan menghilangkan stres.
Prita Ayuningtyas tampak bersemangat ketika memandu sekelompok ibu-ibu yang sedang berolahraga di atas trampolin. Ia mencontohkan gerakan seperti senam, sembari diiringi musik DJ. Sesekali ia mengajak murid-muridnya itu berteriak agar makin semangat berolahraga trampoline dance fitness.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di awal sesi, gerakan-gerakannya masih terbilang dasar, yaitu membuka kaki, menendang, serta mengangkat tangan ke atas dan ke samping. Menjelang sesi kelas berakhir, Prita memberikan gerakan baru, yaitu kombinasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam tahap ini, para muridnya belajar menjatuhkan lutut ke matras trampolin. Hal itu dilakukan karena mereka dianggap sudah menguasai gerakan dasar. “Kalau sudah menguasai (gerakan dasar), kita naik ke kombinasi atau kombo karena sudah sulit,” kata Prita saat ditemui di Permata Studio Fit Bekasi, Jumat, 6 Oktober lalu.
Prita menjelaskan, dalam olahraga trampoline dance fitness terdapat tiga istilah gerakan, yaitu variasi, kombinasi, dan kombo. Dalam variasi, ada 1-20 jenis gerakan. Biasanya pemula mempelajari variasi 1-10 lebih dulu. Variasi 11-20 merupakan level advanced atau lanjutan. Bila sudah mencapai tahap ini, para peserta bakal mempraktikkan gerakan kombinasi atau kombo.
Salah satu teknik yang sulit adalah knee drop atau menjatuhkan lutut. Ada juga gerakan yang melompat, lalu menjatuhkan lutut. Meski ada pegangan di trampolin, ada gerakan yang melompat sambil melepaskan tangan. Walau gerakan-gerakan tersebut terlihat ekstrem, Prita memastikan hal itu aman. “Tapi tetap harus berhati-hati. Dari cara jatuh, loncat, semua ada tekniknya.”
Ilustrasi trampoline dance fitness. Tempo/Bintari Rahmanita
Menurut Prita, asalkan peserta menguasai teknik dalam setiap langkah dan mengikuti panduan instruktur, gerakan sesulit apa pun tidak akan mengakibatkan kecelakaan hingga membuat cedera.
Pendiri Trampoline Dance Fitness Indonesia, Poppy Christine, mengatakan guru olahraga kardio harus sudah tersertifikasi. “Karena saya selalu menitikberatkan pada keselamatan member,” kata perempuan asal Tasikmalaya itu.
Poppy mengatakan trampoline dance fitness lebih banyak bermain di area kaki. Sementara itu, tak semua peserta memiliki kaki yang kuat atau rajin berolahraga. Bahkan ada juga yang belum pernah berolahraga. Ketika melatih calon instruktur, Poppy biasanya menekankan agar mereka aktif bertanya mengenai usia, berat badan, hingga kebiasaan para muridnya.
Kemudian tidak memaksakan mereka melakukan suatu gerakan, melainkan memberi opsi gerakan lain untuk dikuasai. Tak kalah penting, olahraga ini perlu diawali dengan peregangan hingga pendinginan yang tuntas. Sebelum bergerak dengan lagu, Poppy akan memberikan contoh lebih dulu. “Kita lihat mana yang sanggup apa enggak. Kalau ragu-ragu, kita bilang, kalau tidak berani, jangan dipaksakan. Skip saja.”
Founder Trampoline Dance Fitness Indonesia, Poppy Christine (tengah). Dok. Pribadi
Karena gerakan-gerakannya cukup cepat dan sering berganti, Poppy menilai otot dan otak harus sinkron. Biasanya, bila ada yang kakinya keseleo, Poppy menilai mereka terlalu memaksakan diri dan masih takut.
Selain itu, Poppy mengungkapkan ada berbagai manfaat kesehatan yang bisa diperoleh dengan berolahraga trampoline dance fitness. Terutama untuk otot jantung yang lebih kuat dan meningkatkan kemampuan paru-paru dalam mengikat oksigen. “Enggak cepat capek dan ngos-ngosan kalau konsisten berlatih,” ujarnya.
Olahraga ini, kata Poppy, juga memperlancar peredaran darah serta memperkuat otot rangka dan tulang. Apalagi untuk perempuan berusia di atas 30 tahun, olahraga ini bisa menjaga kepadatan tulang.
Poppy menuturkan trampoline dance fitness tidak sekadar lompat-lompat. Ada kombinasi dengan workout lainnya, seperti latihan perut, bokong, paha, serta penggunaan dumbbell. Jika trampoline dance fitness dilakukan secara konsisten, Poppy mengatakan olahraga ini bisa menjaga otot tetap stabil. Pasalnya, setiap satu tahun, otot akan menyusut 1 persen. Orang dengan otot yang stabil, kata Poppy, tidak harus diet ekstrem karena otot itu sendiri merupakan mesin pembakar lemak.
Tak hanya untuk kesehatan fisik, olahraga trampolin juga bisa melatih daya ingat, membangun suasana hati, dan menghilangkan stres. Sebab, olahraga sendiri bisa memicu tubuh mengeluarkan hormon endorfin yang dapat memberikan energi positif dalam diri seseorang.
FRISKI RIANA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo