Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Anak Lulung Dukung Anies Beri PKL Tempat di Trotoar

Anak Lulung, kini anggota DPRD DKI, berpendapat PKL Pasar Tanah Abang lebih baik ketimbang di sejumlah lokasi lain.

11 September 2019 | 08.48 WIB

Pejalan Kaki melintas di trotoar Jalan Jendral Sudirman, Senayan, Jakarta, Selasa, 23 April 2019. Banyaknya PKL yang berjualan di jalan tersebut membuat kawasan tersebut terlihat kumuh. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Pejalan Kaki melintas di trotoar Jalan Jendral Sudirman, Senayan, Jakarta, Selasa, 23 April 2019. Banyaknya PKL yang berjualan di jalan tersebut membuat kawasan tersebut terlihat kumuh. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI, Guruh Tirta Lunggana, mendukung Gubernur Anies Baswedan menyusun roadmap trotoar yang masih menampung keberadaan PKL. Namun anak dari Lulung Lunggana, eks anggota DPRD DKI dua periode dan kini duduk di DPR RI, itu meminta Anies tidak hanya fokus ke Pasar Tanah Abang.

Menurut Guruh, konsep trotoar seperti itu bisa menyelesaikan masalah PKL di seluruh Jakarta, bukan hanya di Tanah Abang. Untuk merealisasikannya, dia menyarankan, pemerintah juga duduk bersama dengan seluruh pihak termasuk pedagang.

"Kalau mau menata bersama akan lebih mudah dan melihat PKL jangan hanya di Tanah Abang karena (PKL di atas trotoar) ada di semua wilayah," kata pemuda 34 tahun, anak kedua Lulung itu, saat ditemui di ruang Fraksi PAN DPRD DKI, Selasa 10 September 2019.

Ia menunjuk PKL di atas trotoar seperti yang ada di Pasar Kebayoran Lama, Petak Sembilan, Pasar Pagi Asemka dan beberapa lainnya. Dia yang mewarisi bisnis parkir dan keamanan di Pasar Tanah Abang dari ayahnya itu menyebut di kawasan lain PKL hingga mengokupansi badan jalan.

Warga berbagi jalan dengan PKL yang berjualan di kolong trotoar jembatan penyebrangan multiguna (skybridge) Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 15 Mei /2019 Suasana penataan kawasan Tanah Abang yang tidak maksimal serta tidak terakomodirnya PKLmenyebabkan mereka kembali berjualan di trotoar untuk mencari rezeki di bulan Ramadhan. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

"Kalau PKL di Tanah Abang tidak menguasai jalan," katanya sambil menambahkan penilaiannya bahwa Pasar Tanah Abang selalu menjadi sorotan ketimbang wilayah lain karena alasan politik. "Itu setelah saya lihat dan mendalami," katanya lagi.

 

Sebelumnya, Anies mengungkapkan tengah menyusun roadmap untuk menata pedagang kaki lima atau PKL di ibu kota. Roadmap menjawab keputusan Mahkamah Agung yang ditujukan kepadanya agar tidak lagi menutup jalan dan trotoar untuk para pedagang kaki lima seperti yang pernah dilakukannya di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Dengan roadmap, Anies Baswedan meminta masyarakat lain tak alergi terhadap PKL. DKI, kata dia, akan tetap memberi ruang untuk PKL tapi yang telah tersertifikasi. Yang penting, kata Anies, pemanfaatan trotoar untuk aktivitas lain tersebut tidak akan menghilangkan fungsinya untuk pejalan kaki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Imam Hamdi

Bergabung dengan Tempo sejak 2017, setelah dua tahun sebelumnya menjadi kontributor Tempo di Depok, Jawa Barat. Lulusan UPN Veteran Jakarta ini lama ditugaskan di Balai Kota DKI Jakarta dan mendalami isu-isu human interest.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus