Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Nusa Tenggara Timur mendeklarasikan gerakan "Rabu Putih" untuk mengawal pelaksanaan Pemilu 2019 di provinsi berbasiskan kepulauan itu. “Tujuannya untuk mengawal Pemilu sekaligus memaksimalkan tingkat partisipasi pemilih pada 17 April mendatang,” kata Ketua GP Ansor NTT, Abdul Muis, di Kupang, Senin, 1/04.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Abdul Muis mengatakan pada 17 April itu para kader GP Ansor maupun Banser akan menyebar dan bersiaga di TPS-TPS yang berada di 22 kabupaten/kota di provinsi NTT. Ribuan kader ini mengenakan baju putih sebagai simbol perlawanan terhadap berbagai informasi hoaks, menyesatkan, serta provokatif berkaitan dengan Pemilu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Abdul Muis mengatakan beberapa bulan terakhir masyarakat telah digempur dengan maraknya informasi hoaks dan ujaran kebencian terkait Pemilu terutama yang disebarluaskan melalui media sosial. Selain itu, kata dia, muncul pula isu akan terjadi kerusuhan dan intimidasi dari kelompok tertentu pada Pemilu 2019 ini.
"Lewat gerakan ini kami juga mengajak masyarakat atau pemilih agar tidak mempercayai berbagai isu kerusuhan dan tidak perlu khawatir akan adanya intimidasi," kata dia.
Kehadiran anggota GP Ansor itu juga untuk membantu Polri-TNI mengamankan situasi saat pelaksanaan pemungutan suara hingga perhitungan suara. Upaya yang sama, kata dia, juga dilakukan semua kader GP Ansor dan Banser di seluruh Indonesia sesuai instruksi dari pimpinan pusat GP Ansor.
Dia mengimbau masyarakat agar tidak ragu menggunakan hak pilihnya secara bebas, nyaman, atau merasa terintimidasi kelompok mana pun.
ANTARA