Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku punya rencana khusus untuk mencegah tawuran antar pelajar atau tawuran antar warga. Namun, Anies enggan menjabarkan rencana itu saat ini.
"Saya sudah siapkan satu regulasi khusus untuk itu, jadi komprehensif bukan sekedar satu per satu kasus," kata Anies Baswedan di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa, 4 September 2018.
Baca : Alasan Transjakarta Maklumi Usulan Soal Ganjil Genap Ditolak Anies
Sebelumnya, terjadi tawuran di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Sabtu dini hari lalu. Tawuran itu melibatkan 50 pelajar dari sejumlah sekolah di Jakarta dan berujung pada jatuhnya korban jiwa yakni remaja berinisial AH, 16 tahun yang bersekolah di SMA Muhammadiyah.
"Korban tewas karena mengalami banyak luka bacokan," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan di Panglima Polim, Jakarta Selatan, Senin, 2 September 2018.
Stefanus mengatakan tawuran antar remaja terlihat semakin sadistis karena pelaku masih menyiramkan air keras ke tubuh korban yang sudah terkapar karena luka bacokan. "Ini harus menjadi perhatian semua pihak. Sebab, pelajar saja sudah sadis seperti itu," ujarnya.
Simak juga :
Kasus Anak SD Keracunan Susu, Apa yang Diperiksa Oleh Balai BPOM?
Sebelumnya, tawuran juga terjadi di Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan. Tawuran itu terjadi pada Kamis, 23 Agustus 2018. Pasca tawuran itu, Anies berencana akan memasang kamera pengawas CCTV untuk membantu mencari pelaku.
Saat ditanya kembali tentang realisasi rencana itu, Gubernur Anies Baswedan mengatakan perlu mengecek kembali. "Nanti saya cek," katanya.
M YUSUF MANURUNG | IMAM HAMDI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini