Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Anies Baswedan Janji Tak Ada Komersialisasi di TIM: Agar Kegiatan Seni Bisa Berjalan

Anies Baswedan mengklaim prioritas Pemprov DKI saat ini memberikan perhatian penuh terhadap kegiatan seni dan budaya di Jakarta

24 September 2022 | 09.16 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan pers di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jumat, 23 September 2022. Tempo/Mutia Yuantisya
Perbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan pers di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jumat, 23 September 2022. Tempo/Mutia Yuantisya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan prioritas pemerintah saat ini adalah memberikan perhatian penuh terhadap seluruh kegiatan kesenian dan kebudayaan. Oleh karena itu, ia memastikan tidak ada komersialisasi di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta untuk mendukung kemajuan seni budaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Hal ini, kata dia, dilakukan dengan menyediakan alokasi pembiayaan untuk berbagai kegiatan kesenian dan kebudayaan. “Karena itulah di TIM dilakukan pembaruan,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jumat, 23 September 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan komitmen ini diwujudkan dalam bentuk anggaran yang nantinya disalurkan dari pemerintah agar kegiatan seni bisa berjalan tanpa ada komersialisasi.

Anis Baswedan meminta agar ada alokasi subsidi untuk menjamin kelangsungan aktivitas seni budaya di TIM yang dibangun dengan alokasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rp 1,4 triliun. “Pemerintah harus mengalokasikan anggaran yang cukup untuk seni budaya,” katanya.

Menurut dia, untuk tidak berorientasi mencari keuntungan, Taman Ismail Marzuki dikelola oleh BUMD DKI, PT Jakarta Propertindo (Jakpro), melalui unit usaha yang khusus mengelola kegiatan seni budaya dan terpisah dari unit komersial.

Selain itu, Anies Baswedan menginginkan TIM menjadi wadah yang bisa mewadahi seluruh penggiat seni dan budaya untuk bisa melahirkan karya-karya besar di kemudian hari. Karya-karya tersebut diharapkan juga dapat mempesona hingga skala global. “Mereka-mereka yang nantinya akan menandai bahwa dari Indonesia hadir seniman seniman hebat, mewakili nama kita di gelanggang dunia,” katanya.

Hal ini, kata dia, menjadi kesempatan untuk mengundang seluruh dunia untuk tampil di TIM. “Sebagai karya yang menandai Jakarta sebagai Kota global dan karya yang menandai komitmen kami dalam mendukung kegiatan seni dan budaya,” ucap Gubernur DKI itu.

Revitalisasi tidak saja dilakukan pada bangunan atau fisik TIM, melainkan dilakukan peningkatan mutu dan kualitas. “Ini dilakukan tanpa disertai dengan komersialisasi tapi justru dengan mengalokasikan yang cukup untuk kegiatan kebudayaan,” kata Anies.

Revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ-TIM) telah dikukuhkan Gubernur Anies pada peringatan 50 tahun Taman Ismail Marzuki pada akhir 2018, sementara proses revitalisasi dimulai pada pertengahan 2019.

Revitalisasi TIM dirancang dari akar semangat budaya lokal yang dipadukan dengan konsep modernitas, keindahan, kenyamanan, dan keasrian lingkungan, sehingga PKJ-TIM diharapkan dapat menjadi ikon baru kota Jakarta.

 

MUTIA YUANTISYA

 

Mutia Yuantisya

Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang ini memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2022. Ia mengawalinya dengan menulis isu ekonomi bisnis, politik nasional, perkotaan, dan saat ini menulis isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus