Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Anies Baswedan: Tidak Cukup Hanya Kerja Kerja Kerja

Anies Baswedan menyampaikan pesan-pesan itu dalam Rapat Kerja Nasional Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia di balai kota Jakarta.

27 Agustus 2018 | 22.20 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberi sambutan dalam acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Jakarta, Jumat, 27 Juli 2018. Tempo/Fakhri Hermansyah
Perbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberi sambutan dalam acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Jakarta, Jumat, 27 Juli 2018. Tempo/Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Anies Baswedan menyampaikan pentingnya sebuah gagasan dalam upaya membangun bangsa. Pesan itu ia sampaikan dalam Rapat Kerja Nasional Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia (ADRI) di Balai Kota DKI, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca : Anies Baswedan Kaget Disebut Gubernur Indonesia Oleh Menteri Ini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Ini yang jadi pesan dan saya percaya bapak-ibu sekalian, bahwa kita dalam bekerja enggak cukup hanya kerja kerja kerja saja. Harus ada gagasan dulu," kata Anies.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anies menjelaskan, setelah ada gagasan, langkah selanjutnya adalah menerjemahkannya dalam kata-kata yang menggugah. Terakhir, gagasan itu dieksekusi melalui kerja tuntas.

Saat ini, kata Anies, banyak orang menganggap gagasan tidak penting. Menurut mantan rektor Universitas Paramadina ini, Indonesia sedang membutuhkan suntikan kepercayaan diri untuk menganggap gagasan itu penting.

"Ini semua tidak boleh dianggap simpel, tidak boleh dianggap tidak penting," katanya. Anies menambahkan, sebuah gagasan perlu dinarasikan agar bisa dipahami oleh orang lain.

Baca: Masa Depan Reklamasi, Anies Baswedan Akan Patuhi Perpres 52

Slogan 'Kerja Kerja Kerja' sering diucapkan oleh Presiden Joko Widodo. Bahkan kabinet bentukan Jokowi juga diberi nama Kabinet Kerja. Anies Baswedan pernah menjadi bagian dari kabinet itu sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebelum dia digantikan oleh Muhadjir Effendy.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus