Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Anies Baswedan Ubah Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, PKS: Puskesmas Bukan Pusat Kesakitan Masyarakat

PKS memuji Anies Baswedan yang mengubah nama rumah sakit jadi rumah sehat dengan mengatakan Puskesmas bukan Pusat Kesakitan Masyarakat.

5 Agustus 2022 | 05.29 WIB

 Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (tengah), saat meresmikan pengganti nama rumah sakit menjadi rumah sehat di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu, 3 Agustus 2022. Foto ANTARA/Walda
Perbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (tengah), saat meresmikan pengganti nama rumah sakit menjadi rumah sehat di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu, 3 Agustus 2022. Foto ANTARA/Walda

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi E dari Fraksi PKS yang membidangi Kesehatan, Muhammad Thamrin berpendapat penjenamaan Rumah Sakit di Jakarta, khususnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat oleh Gubernur DKI Anies Baswedan tidak menabrak Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurutnya, langkah yang diambil Anies bukan menabrak UU yang sudah ada. “Justru ini ingin meluruskan pemahaman saja, agar kata sakit menjadi sehat itu dirasakan secara psikologis oleh masyarakat. Toh, namanya juga masih Rumah Sakit Umum Daerah,” kata Thamrin dalam keterangannya, Kamis, 4 Agustus 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahkan ia berharap ke depannya DPR merevisi UU Nomor 4 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. “Syukur-syukur nanti di DPR RI ada revisi dalam undang-undang. Yang tidak boleh direvisi kan cuma kitab suci,” ujarnya.

Hal tersebut disampaikan kader PKS itu lantaran masih adanya penolakan dari sebagian politisi berkaitan dengan perubahan nama Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta. Dia mengatakan jika masih ada penolakan, seharusnya bisa dipahami pula bahwa Puskesmas merupakan kepanjangan dari Pusat Kesehatan Masyarakat.

“Kan enggak mungkin Puskesmas artinya Pusat Kesakitan Masyarakat. Maka dari itu, jika di level kecamatan dan kelurahan ada Puskesmas, maka di atasnya ada Rumah Sehat,” kata Thamrin.

Rumah Sakit Umum Daerah jadi Rumah Sehat untuk Jakarta

Selain Thamrin, Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Khoirudin menyampaikan dukungannya terhadap kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengubah nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta.

“Kami mendukung perubahan nama dari Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat karena memberikan aura positif dan sugesti pada penyembuhan dan kesehatan, agar yang sakit menjadi sehat,” kata Khoirudin.

Khoirudin yang juga Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai bahwa perubahan nama harus dibarengi dengan peningkatan kualitas rumah sakit atau rumah sehat supaya menjadi RSUD terbaik di Indonesia. Menurutnya, metode psikologi positif yang digunakan oleh Gubernur Anies Baswedan sejalan dengan visi pembangunan manusia yang dicanangkannya sejak terpilih.

Pembangunan manusia, kata Khoirudin, tidak hanya mencakup aspek fisik seperti infrastruktur, tetapi psikologi untuk meningkatkan well being masyarakat. Sebagai daerah paling heterogen di Indonesia, Jakarta menjadi role model bagi pembangunan manusia di Indonesia.

Perubahan nama tidak hanya memberikan efek positif bagi psikologis masyarakat, tetapi juga menjadi patokan bagi arah pembangunan DKI Jakarta yang lebih humanis dan berperikemanusiaan.

Mutia Yuantisya

Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang ini memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2022. Ia mengawalinya dengan menulis isu ekonomi bisnis, politik nasional, perkotaan, dan saat ini menulis isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus