Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan telah mengeluarkan instruksi kepada PT Transportasi Jakarta untuk menghentikan pembelian bus berbahan bakar minyak. Selanjutnya, seluruh armada baru Transjakarta akan menggunakan tenaga listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"PT Transjakarta sudah mengunjungi sejumlah negara untuk me-review bus listrik yang akan digunakan nantinya," kata Anies di Bundaran Senayan, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah DKI Jakarta mencanangkan penggunaan bus listrik untuk PT Transjakarta sejak akhir tahun lalu. PT Transjakarta kemudian membeli tiga bus listrik yang sudah dipamerkan dalam sejumlah acara. Bus listrik akan mulai beroperasi komersial setelah mendapatkan uji tipe dari Kementerian Perhubungan.
"Kami ingin mendorong masyarakat untuk mulai menggunakan kendaraan listrik," kata Anies.
Kepala Dinas Perhubungan Jakarta, Syafrin Liputo, menuturkan PT Transjakarta akan membeli 100 unit bus listrik pada tahun depan. Menurut dia, pemerintah DKI juga tengah berkonsultasi dengan pemerintah pusat untuk memperoleh insentif atau keringanan pajak dalam pengadaan bus listrik. "Harga bus listrik itu masih tinggi," ujar dia.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan perusahaan tengah menjajaki tiga merek bus listrik asal Eropa, yaitu Mercedes-Benz, Volvo, dan Scania. Hal itu melengkapi upaya PT Transjakarta yang telah menguji coba bus listrik buatan Tiongkok merek BYD dan bus buatan lokal merek MAB (Mobil Anak Bangsa).
Salah satu pertimbangan dalam pemilihan bus listrik, menurut Agung, adalah kesesuaian baterai dengan kondisi dan cuaca di Jakarta. PT Transjakarta ingin memastikan bus listrik yang dipilih dapat beroperasi dengan baik di Ibu Kota. "PT Transjakarta terbuka untuk semua. Karena bus tak penting dari mana asalnya (yang penting cocok kualitasnya)," kata dia.
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta, Nadia Diposanjoyo, mengatakan perusahaannya kembali menguji coba tiga bus listrik buatan BYD dan MAB dalam Festival Jakarta Langit Biru. Menurut dia, PT Transjakarta tengah menguji kemampuan daya beban bus dengan mengundang masyarakat Jakarta menaikinya selama karnaval 400 kendaraan listrik di Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, itu. "Tapi tidak boleh berdiri. Semua duduk. Artinya, kalau bangku sudah penuh, tidak bisa naik," kata Nadia.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengungkapkan pemerintah Jakarta telah menjalin kerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara untuk membangun fasilitas dan sarana kendaraan listrik. Menurut dia, PT PLN telah mendukung pengurangan emisi karbon dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik, baik untuk transportasi umum maupun pribadi.
"PT PLN sudah menjamin penyediaan stasiun listrik," kata Saefullah. "Saat ini sudah dibangun 1.900 titik charge listrik."
General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya, Ikhsan Asaad, mengatakan seluruh stasiun pengisian listrik umum (SPLU) telah bisa digunakan masyarakat umum, khususnya pengguna sepeda motor listrik, sepeda listrik, dan otopet. Menurut dia, SPLU bisa digunakan dengan membeli token listrik atau tanpa harus berlangganan dengan PLN.
PLN juga tengah mengembangkan SPLU dengan tipe fast charging dengan kapasitas 150 kilowatt di berbagai wilayah DKI. "Akan dikembangkan juga sistem pembayaran dengan uang elektronik," ujar dia. IMAM HAMDI | TAUFIQ SIDDIQ | FRANSISCO ROSARIANS
Anies: Semua Bus Baru Transjakarta Akan Bertenaga Listrik
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo