Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor sudah mengambil langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran virus difteri. Di antaranya mengintensifkan sosialisasi dan menggalakkan imunisasi.
"Pemberian vaksinasi DPT (difteri, pertusis, tetanus) serta DT (difteri tetanus) pada bayi dan anak sekolah rutin dilaksanakan tiap tahun,” ucap Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit( P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dr Agus Fauzi, Rabu, 6 Desember 2017.
Agus mengatakan, penyebaran penyakit ini bisa terjadi lewat udara dan kontak langsung dengan penderita. Anak-anak lebih rentan terkena difteri. Karena itu, imunisasi menjadi salah satu langkah pencegahan yang saat ini dinilai efektif. “Kami memberikan pelayanan imunisasi di posyandu, puskesmas, dan rumah sakit,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Muhammad Subuh sebelumnya menyatakan kawasan Jabodetabek, terutama Kabupaten Tangerang, perlu mendapat perhatian dalam penanganan difteri. "Dari 95 kabupaten-kota yang melaporkan kasus difteri, yang terparah Jawa Timur, lalu Jabodetabek," tutur Subuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Khusus di Kabupaten Tangerang tercatat, dari 30 orang yang terserang difteri, 4 di antaranya meninggal. Korban yang meninggal ini adalah anak-anak usia 4-6 tahun.
ANTARA