Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Ancang-ancang Kemarau Panjang

Sejumlah daerah mewaspadai efek kemarau panjang akibat El Nino. Cadangan pangan menjadi tantangan.

29 April 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Petani dan sejumlah pemerintah daerah mewaspadai kemarau panjang akibat El Nino.

  • Dampak El Nino terparah tahun ini diprediksi terjadi di Nusa Tenggara dan Jawa.

  • Pasokan 11 komoditas bahan kebutuhan pokok yang menjadi perhatian utama di Jawa Barat.t.

JAKARTA - Ancaman kemarau panjang akibat El Nino tahun ini membuat Hendra, 30 tahun, bersiap. Pasalnya, hasil panen cabai petani di Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, tersebut turun dalam beberapa bulan terakhir akibat faktor cuaca.

Menurut Hendra, tahun lalu produksi cabai miliknya bisa mencapai 15 kilogram sekali panen dari 500 pohon. Namun belakangan produksinya makin turun. “Terakhir, saya panen dua hari sebelum Lebaran, itu tinggal 9 kilogram,” ucap dia, kemarin, 28 April 2023. 

Guna mengantisipasi kemarau panjang akibat El Nino, Hendra menyiapkan selang air tambahan untuk menyiram tanaman cabainya. Dia berharap langkah tersebut bisa membuat hasil panen cabainya tetap stabil. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

El Nino merupakan fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal di Samudra Pasifik bagian tengah. Pemanasan tersebut meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Artinya, El Nino memicu kekeringan di Indonesia secara umum.

Baca: Naik Tipis meski Kemarau Basah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peneliti dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, mengatakan, berdasarkan rilis terbaru model prediksi National Oceanic and Atmospheric Administration (lembaga di Amerika Serikat yang memprediksi cuaca, memetakan samudra, dan memantau atmosfer) pada April lalu, El Nino tahun ini diperkirakan mulai terjadi pada Mei dan peluangnya meningkat sampai 90 persen pada Agustus.

Pedagang menata cabai di Pasar Senen, Jakarta, 23 Februari 2023. Tempo/Tony Hartawan

Dampak El Nino Terparah

Menurut Erma, dampak El Nino terparah tahun ini diprediksi terjadi bukan di Sumatera dan Kalimantan, melainkan di Jawa. “Yang akan terkena dampak paling parah wilayah tenggara, Nusa Tenggara dan Jawa,” kata dia.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun mewaspadai ancaman kemarau panjang akibat El Nino di wilayahnya. “Kewaspadaan masih tetap ada, tapi kemungkinan ketahanan pangan kita masih terkendali,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Mohamad Arifin Soedjayana.

Menurut dia, dengan memperhitungkan semua faktor yang berpengaruh pada ketahanan pangan, termasuk ancaman kemarau panjang, disimpulkan ada 11 komoditas bahan kebutuhan pokok yang menjadi perhatian utama di Jawa Barat berdasarkan penghitungan prognosis neraca pangan pada 2023. “Dari sisi itu ketahuan, prognosis 2023 dari 11 bahan kebutuhan pokok memang ada beberapa yang defisit,” kata dia. 

Sebelas komoditas tersebut adalah beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula pasir, serta minyak goreng. Data yang dikumpulkan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat dari seluruh perangkat daerah dan kabupaten/kota menghasilkan prognosis 2023 untuk sejumlah komoditas defisit.

Contohnya, bawang merah di Jawa Barat diperkirakan defisit 16 ribu ton dari kebutuhan 155 ton. Begitu pula cabai rawit diprediksi defisit 52 ribu ton dari kebutuhan 177 ribu ton, dan minyak goreng defisit 423 ribu ton dari kebutuhan 508 ribu ton.

Petani menjemur bawang merah di Ngrami, Sukomoro, Nganjuk, Jawa Timur, 27 Maret 2023. ANTARA/Muhammad Mada

Arifin mengatakan prognosis 2023 dihitung bersama-sama dengan 10 perangkat daerah di Jawa Barat yang mengurusi sektor hulu komoditas tersebut dengan mempertimbangkan banyak faktor. “Dalam prognosis tersebut, kita memperhitungkan perang (Ukraina-Rusia), kemudian kemarau panjang, musim hujan. Hasilnya adalah agregat neraca pangan tersebut,” kata dia. 

Namun, kata Arifin, sejak Januari hingga April 2023, belum ada defisit di antara 11 komoditas tersebut. “Sampai April ini di minggu keempat, semua yang tadi diprognosis defisit, data setiap bulannya semuanya surplus,” kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka segera berkoordinasi dengan seluruh pihak guna membahas langkah-langkah antisipasi dampak El Nino, khususnya soal ketersediaan cadangan bahan pangan di Solo. "Iya, kemarin sudah ada peringatan dari Pak Luhut, ya, bahwa kita harus waspada (terhadap dampak El Nino), terutama untuk Solo Raya. Nanti segera ta (saya) rapatkan, saya koordinasikan lagi," ujar Gibran.

Antisipasi Solo Hadapi El Nino

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Solo, Eko Nugroho Isbandijarso, mengatakan, jika El Nino melanda, risiko terjadi kekeringan sangat besar. Meskipun Solo bukan daerah penghasil produk pertanian, pemerintah daerah menyiapkan berbagai langkah antisipasi. "Solo memang bukan merupakan daerah produksi (hasil pertanian), baik beras maupun tanaman lainnya, sayur dan sebagainya, melainkan sebagai daerah penerima, sehingga tidak terlalu banyak pengaruhnya. Namun kita juga tetap siap-siap karena kaitannya dengan ketersediaan air yang harus mencukupi untuk berbagai keperluan," kata Eko. 

Meski persentase area persawahan sangat kecil, yaitu luas lahan hanya sekitar 40 hektare, Eko menyebutkan ketersediaan air tetap akan dibutuhkan. Menurut dia, produksi padi atau beras dari area persawahan itu juga bisa menjadi cadangan pasokan pangan jika kelak dampak El Nino itu terjadi. Dia mengatakan, selain dari waduk, pengairan dari sumur-sumur diharapkan bisa memenuhi kebutuhan di sawah. 

Untuk cadangan pangan, dia mengatakan Kota Solo memiliki pasokan beras sekitar 15 ton. Namun pasokan itu tidak cukup banyak. Terlebih jika sewaktu-waktu cadangan pasokan beras itu diperlukan untuk disalurkan ke daerah rawan pangan.

"Sehingga kami berharap pendistribusian pasokan beras dan bahan pangan lainnya dari luar daerah tidak ada kendala. Meskipun, jika ada dampak El Nino nanti kuantitasnya dipastikan menurun, harapannya pendistribusian itu tetap berjalan," katanya. 

DIDIT HARIYADI | AHMAD FIKRI | DEDEN ABDUL AZIS | ANWAR SISWADI | SEPTHIA RYANTHIE 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus