Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Sawit menjadi salah satu komoditas yang rentan gagal panen akibat kekeringan.
Dampak El Nino pada produksi sawit pada akhirnya berpotensi mempengaruhi stok minyak goreng.
Bapanas telah menetapkan cadangan minyak goreng pada tahap awal sebanyak 100 ribu ton.
JAKARTA — Sawit menjadi salah satu komoditas yang rentan gagal panen akibat cuaca ekstrem kekeringan akibat fenomena alam El Nino. Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat Medali Emas Manurung, menuturkan kondisi ekstrem yang telah diwanti-wanti oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) itu berpotensi mempengaruhi produktivitas serta aktivitas pasca-panen tanaman perkebunan, khususnya sawit.
“Secara teori, suhu tinggi dengan rata-rata 34-36 derajat Celsius itu sebenarnya masih bisa ditoleransi, tapi perlu dilakukan antisipasi agronomis oleh para petani,” ujar Gulat kepada Tempo, Jumat, 28 April 2023. Gulat menjelaskan, antisipasi itu mencakup tiga hal, yaitu jangan melakukan pemupukan lebih dulu, menghindari pemakaian herbisida untuk pengendalian gulma, serta mengurangi aktivitas pembuangan pelepah atau pruning pada bulan-bulan dengan cuaca ekstrem seperti saat ini. Sedangkan suhu terbaik bagi tanaman sawit adalah 24-28 derajat Celsius dengan intensitas cahaya matahari langsung.
Baca: Bongkar-Pasang Kebijakan Sawit
El Nino merupakan fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal di Samudra Pasifik bagian tengah. Pemanasan tersebut mengurangi curah hujan sehingga bisa memicu kekeringan panjang di Indonesia.
Gulat mengatakan melakukan pemupukan pada saat cuaca panas berisiko tinggi terhadap tanaman sawit. Pasalnya, panas akibat reaksi pupuk tidak dapat diimbangi oleh kelembapan tanah dan akan merusak morfologi akar secara permanen. Terlebih, akar sawit biasanya berada di permukaan tanah. “Pupuk yang diberikan ke tanah hanya bisa bereaksi dan diserap oleh akar jika kandungan air tanah di area topsoil dalam kondisi lembap.”
Berikutnya, aktivitas pruning atau pemangkasan sebaiknya ditunda lantaran, sekalipun pelepah sudah tak lagi produktif, ia masih berfungsi meneduhkan iklim mikro di sekitar tanaman sawit. Ihwal pengendalian gulma secara kimia, kata Gulat, dapat mengakibatkan hilangnya penutup tanah alami sehingga panas matahari akan langsung mengenai permukaan tanah. “Kedua hal ini juga sangat berhubungan erat dengan pemicu kebakaran lahan secara tidak sengaja.”
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Martono, mengungkapkan dampak El Nino pada produksi sawit pada akhirnya berpotensi mempengaruhi stok minyak goreng dalam jangka panjang, yang menggunakan sawit sebagai bahan baku utama. “Khususnya untuk stok tahun depan karena cuaca ekstrem yang terjadi tahun ini akan menghambat pematangan buah. Matangnya (buah) juga akan terlambat," ucap Eddy. Adapun stok akhir minyak sawit dalam negeri saat ini terdapat sekitar 2 juta ton.
Berdasarkan catatan Gapki, stok minyak sawit pada Februari lalu sebanyak 2,63 juta ton, menyusut dibanding pada Januari 2023 yang sebesar 3,09 juta ton dan lebih rendah dibanding pada Februari 2022 yang mencapai 5,05 juta ton. “Menurut BMKG, peluang terjadinya El Nino akan mengecil sampai memasuki akhir musim kemarau 2023. Dengan begitu, kenaikan produksi diharapkan akan terealisasi," kata Eddy.
Pekerja mengisi minyak ke dalam jirigen pada sebuah agen kawasan Manggarai, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Antisipasi Harga Minyak Goreng Tinggi
Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan, Kasan, mengatakan lembaganya telah menerima laporan dari Gapki mengenai adanya potensi penurunan produksi sawit imbas El Nino. “Fenomena El Nino diperkirakan mengerek kenaikan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sehingga bisa berimbas terhadap harga minyak goreng yang akan tinggi di pasaran,” katanya.
Kasan berujar langkah antisipasi disiapkan Kementerian Perdagangan dengan menetapkan besaran rasio ekspor khusus untuk CPO, dari sebelumnya 450 ribu ton menjadi 300 ribu ton per bulan atau rasio 1:4. “Kondisi hak ekspor yang ada saat ini masih cukup untuk teman-teman produsen atau eksportir untuk melakukan kegiatan ekspornya, dari hak ekspor yang ada saat ini ataupun dari jumlah deposito yang akan dicairkan secara bertahap selama sembilan bulan,” ucap dia.
Sementara itu, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), I Gusti Ketut Astawa, menuturkan penguatan cadangan stok diperlukan untuk menjaga pasokan dan stabilisasi harga yang pada akhirnya bisa mengerek tingkat inflasi. Adapun Bapanas telah menetapkan cadangan pangan, khususnya minyak goreng, pada tahap awal sebanyak 100 ribu ton. “Kami memerintahkan kepada Bulog dan ID Food untuk menyiapkan cadangan pangan tersebut dan akan digunakan untuk stabilitas pasokan ataupun harga,” ujarnya.
Pada tahap berikutnya, Bapanas akan meningkatkan cadangan minyak goreng 200-300 ribu ton. “Kami akan terus memperkuat peran Bulog dan ID Food untuk distribusi minyak goreng, baik Minyak Goreng Kita maupun minyak goreng curah,” kata Ketut.
CAESAR AKBAR | GHOIDA RAHMAH
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo