Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Ramai-ramai Usut Kecelakaan Kereta Kerja

Kementerian Perhubungan hingga Mabes Polri menyelidiki dugaan penyebab kecelakaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di tengah upaya evakuasi kereta kerja. Polri membuka kemungkinan melibatkan pihak luar agar hasil penyelidikan komprehensif.

20 Desember 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Kementerian Perhubungan, Kepolisian RI, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan PT KAI menyelidiki dugaan penyebab kecelakaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Bandung Barat, Jawa Barat, pada Ahad sore lalu. Polri membuka kemungkinan melibatkan pihak luar agar hasil penyelidikan komprehensif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Edi Nursalam, mengatakan, sembari mengevakuasi bangkai kereta kerja kereta cepat, pihaknya ikut mencari tahu penyebab kecelakaan tersebut. “Lagi dalam penyelidikan kenapa kok sampai meluncur ke sana, gitu,” kata Edi saat ditemui di lokasi kecelakaan, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Investigasi ini tidak hanya dilakukan KNKT, tapi juga Polri hingga PT KAI. Polda Jawa Barat, misalnya, telah memeriksa 18 saksi untuk dimintai keterangan perihal peristiwa tersebut.

Hingga kemarin siang, lokomotif penggerak mesin pemasang rel untuk kereta cepat masih teronggok di Kampung Cempaka, Desa Campakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) masih berupaya mengevakuasi armada yang tubuhnya ringsek itu.

Lokomotif dan mesin pemasang rel itu keluar jalur pada Ahad sore, 18 Desember 2022, saat melaksanakan tugas. Corporate Secretary KCIC, Rahadian Ratry, menuturkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.00. Rangkaian kereta kerja ini diduga menabrak dinding tebing yang berada di sepanjang jalur kereta cepat setelah keluar jalur. Posisi terakhirnya bergeser hampir 200 meter dari rel baja terakhir yang sudah dipasang.

Saat kejadian, sejumlah warga Desa Campaka mendengar suara nyaring. “Saya dengar suara ledakan cukup keras, lalu saya dan warga lain berhamburan keluar. Ternyata ada kereta warna kuning keluar jalur dan kereta warna hijau,” kata warga Desa Campaka yang tinggal persis di sisi rel kereta cepat tapi enggan disebutkan namanya. Kereta kuning yang ia maksudkan merupakan mesin pemasang rel, sedangkan kereta hijau adalah lokomotif rangkaian.

Sejak Ahad malam, KCIC berusaha mengevakuasi rangkaian tersebut. Derek jangkung sudah berhasil mengangkut bagian dari mesin pemasang rel kemarin siang. Edi mengatakan evakuasi dilakukan dengan membongkar armada lebih dulu. “Jadi, ada bagian-bagian yang kita bongkar, dipreteli. Ini satu bagian sudah diangkat,” ujarnya.


Petugas mengevakuasi mesin pemasang rel yang anjlok di area proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 19 Desember 2022. TEMPO/Prima Mulia

Polri Buka Peluang Investigasi Libatkan Pihak Luar

Kecelakaan kerja pembangunan rel kereta cepat di Kampung Cempaka memakan korban. Dari hasil identifikasi yang dilakukan tim Pusat Laboratorium Forensik dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System, Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo, menyatakan dua orang meninggal dalam peristiwa tersebut. Mereka diidentifikasi sebagai warga negara asing Cina bernama Chang Shin Shang, 40 tahun, dan Chang Shin Yung, 36 tahun. “Informasi dari Polda Jawa Barat, (mereka) pekerja teknis,” kata Dedi.

Selain itu, kejadian ini menyebabkan dua orang luka ringan dan dua orang luka berat. Kepolisian menyatakan keempatnya berjenis kelamin laki-laki. Namun baru tiga yang teridentifikasi. Mereka adalah Wang Jiji, Jie Thencang, dan Chao Qianyo.

Menurut Dedi, Polri tidak menutup kemungkinan melibatkan pihak luar, seperti penyedia kereta, untuk menyelidiki penyebab kecelakaan. Pelibatan pihak luar diharapkan membuat hasil investigasi menjadi komprehensif.

Dedi mengatakan tim kepolisian mengecek semua yang menjadi jalur perlintasan, titik tabrakan, dan kereta api yang digunakan untuk uji coba tersebut. “Semua akan kami cek. Ini butuh proses,” kata dia.

Adapun Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, membenarkan terdapat enam korban akibat kejadian tersebut. “Semua merupakan teknisi dari kontraktor Sinohydro dan berwarga negara Tiongkok,” katanya. Dia memastikan korban yang mengalami luka berat mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Santosa Bandung. Sementara itu, korban yang mengalami luka ringan sudah diperbolehkan pulang.

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat, Jajang Rohana, mencatat kecelakaan kerja dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tak hanya kali ini terjadi. Dia menuntut ada perbaikan agar kejadian serupa tidak terulang. “Ini kelalaian kerja, ya. Kontraktor harus optimal lagi melakukan pengerjaan dengan aman,” kata Jajang.

Pada 5 Desember tahun lalu, tiang penyangga rel di DK 46, Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, yang sedang dibongkar terekam jatuh menimpa satu unit ekskavator. Setahun sebelumnya, yaitu pada 5 Maret 2020, KCIC harus menghentikan sementara proses konstruksi karena memicu banjir di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek.

Pada 22 Oktober 2019, satu orang meninggal saat pengeboran di proyek kereta cepat, mengakibatkan ledakan di pipa minyak milik PT Pertamina (Persero). Kendala bahasa antara pekerja Indonesia dan Cina membuat terjadinya kesalahan dalam tahap pengerjaan pembangunan.

PRIMA MULIA | CAESAR AKBAR | EKA YUDHA
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus