Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
PDIP sejak dini sudah memanaskan mesin partai dengan memunculkan nama kader potensial yang bakal diusung.
Muncul nama Gibran Rakabuming Raka sebagai calon yang disiapkan dalam pemilihan gubernur.
Koalisi PDIP untuk pilkada serentak sangat bergantung pada kebutuhan dan kesepakatan politik antar-partai.
JAKARTA – Pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak menjadi hajatan terakhir dalam Pemilihan Umum 2024. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sejak dini sudah memanaskan mesin partai dengan memunculkan nama kader potensial yang bakal diusung dalam pilkada serentak 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Puan Maharani, mengatakan Gibran Rakabuming Raka akan dipertimbangkan maju dalam pemilihan gubernur 2024. Puan memastikan Wali Kota Solo tersebut berpotensi disiapkan untuk berlaga dalam pilkada serentak 2024. Tahapan pilkada serentak 2024 rencananya dimulai pada Juni.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu, Ketua DPR ini mengatakan partainya belum menentukan Gibran akan diusung dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta ataukah Jawa Tengah. “Kami saat ini berfokus pada pemilihan presiden dulu,” ujar Puan seusai acara Haul Bung Karno, Senin, 20 Juni 2022. Pemilihan presiden akan berlangsung pada Februari 2024.
Gibran pada Sabtu pekan lalu sowan ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Kedatangan putra sulung Joko Widodo itu pada pukul 9 pagi disambut langsung oleh Prabowo. Keduanya berjalan menuju arena kuda di padepokan Garuda Yaksa.
Gibran tampak antusias karena diberi kesempatan belajar berkuda bersama Prabowo. Mantan Panglima Kostrad ini pun tampak senang karena dapat memberi arahan kepada Gibran. Prabowo melanjutkan bahwa untuk latihan berkuda ini akan ada sesi berikutnya. Gibran pun menyatakan siap melanjutkan sesi kedua latihan berkuda.
Sejumlah pengamat menilai pendekatan Gibran ke Prabowo untuk mempersiapkan pengusungan dirinya sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, menilai PDIP berpeluang berkoalisi dengan Gerindra dalam mengusung kandidat di pilkada 2024. Kunjungan Gibran ke Hambalang, kata Ujang, merupakan penjajakan untuk mendekati Gerindra.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming (kiri) berbincang dengan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di barak Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, 16 Juni 2022. ANTARA/HO-PDIP
Menurut dia, mencuatnya nama Gibran sebagai calon Gubernur Jawa Tengah ataupun DKI Jakarta tidaklah mengherankan. Posisinya sebagai anak presiden, kata Ujang, membuat langkah Gibran untuk mencalonkan diri sebagai gubernur atawa nyagub sedikit lebih ringan. “Peluang lebih besar untuk menang dalam pilkada,” ujar Ujang. Pun tidak ada halangan yang berarti jika Gibran maju sebagai calon Gubernur Jawa Tengah. Sebabnya, Jawa Tengah termasuk lima besar lumbung suara PDIP dengan persentase 22,77 persen.
Ujang memproyeksikan PDIP bakal menyiapkan Gibran untuk maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. PDIP masih harus bertarung karena dinamika di Jakarta sangat cair. Kekalahan PDIP dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017 turut menjadi bahan bakar bagi mesin partai PDIP untuk berambisi memenangi pilkada 2024.
Rekam jejak PDIP menunjukkan bahwa koalisi yang digaet untuk pilkada sangat dinamis. Pada pilkada 2018, partai berlambang banteng moncong putih ini paling banyak berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrat di 60 daerah pemilihan. Pada 2020, Golkar menjadi partai yang paling banyak diajak berkoalisi oleh PDIP di 46 daerah pemilihan. Posisi selanjutnya diisi Partai Kebangkitan Bangsa di 37 daerah, dan Partai Amanat Nasional di 34 daerah.
Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia, Aditya Perdana, menilai susunan koalisi pada pilkada serentak ditentukan dari hasil pemilihan presiden dan pemilihan legislatif. Partai yang memiliki suara dominan pada dua pemilihan tersebut akan dengan mudah dilirik oleh partai lain untuk berkoalisi. Karena itulah, kata Adit, terdapat jeda sekian bulan sebelum pilkada serentak yang nantinya dimanfaatkan partai untuk melakukan koordinasi di daerah.
Adit mengatakan, PDIP sejatinya tak perlu khawatir ihwal pilkada serentak jika nantinya menang dalam Pemilu 2024. Sebab, partai lain ada kemungkinan akan segera mendekat ke PDIP untuk menjajaki koalisi. Namun, kata Adit, bisa jadi tiap daerah memiliki pola berbeda. “Ada daerah yang basis PDIP kuat dan lemah,” kata dia kepada Tempo, kemarin.
Pengamat politik Adi Prayitno mengatakan koalisi PDIP untuk pilkada serentak sangat bergantung pada kebutuhan dan kesepakatan politik antar-partai. Sejauh ini, PDIP memiliki peluang yang terbuka untuk berkoalisi dengan partai mana pun. “Tergantung kepentingannya, masih susah dipersentasekan,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, politikus PDIP, Andreas Hugo Pareira, mengatakan partainya masih berfokus pada pemilihan presiden. Mengingat pilkada serentak baru diselenggarakan pada November 2024, Andreas mengatakan PDIP masih memiliki banyak waktu untuk berkoalisi dengan yang lain.
Anggota Komisi X DPR yang membidangi pendidikan dan olahraga ini menegaskan, belum ada pembicaraan lebih jauh ihwal pengusungan Gibran di pilkada serentak 2024. “Itu wacana yang berkembang di luar,” ujar dia, kemarin.
IMA DINI SHAFIRA | AVIT HIDAYAT | ANTARA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo