Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Pembalap MotoGP menyebut aspal Sirkuit Mandalika sudah lebih baik.
Pengaspalan ulang dua tikungan Sirkuit Mandalika menjadi tantangan terbaru para pembalap.
Penambahan pelapis kompon ban bakal menyulitkan pembalap MotoGP.
MANDALIKA - Aspal Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika menjadi salah satu sorotan menjelang gelaran MotoGP Mandalika, besok. Pada sesi tes pra-musim 11-13 Februari lalu, kondisi aspal dan trek Sirkuit Mandalika dianggap memprihatinkan.
Sejumlah ruas lintasan tampak berdebu, aspalnya mengelupas, sampai kerikil berserak di tengah jalur. Bahkan pembalap dari tim Ducati, Francesco Bagnaia, mengalami luka memar di lengan kiri akibat lontaran kerikil ketika sedang ngebut dengan sepeda motornya. Padahal Bagnaia sudah memakai baju balap berbahan kulit.
Walhasil, sejumlah pembalap memprotes keras. Dorna, pemegang hak komersial MotoGP, meminta pengelola Sirkuit Mandalika berbenah. Intinya, sirkuit harus siap untuk balapan dan aman bagi pembalap. Pembersihan sirkuit pun dilakukan, salah satunya dengan melapis ulang aspal di tikungan 5 dan 17.
Hasilnya, pembalap dari tim pabrikan Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, menilai kondisi aspal Sirkuit Mandalika sudah membaik. Quartararo sudah menjalani dua kali sesi latihan bebas di Sirkuit Mandalika, kemarin. Bahkan pembalap berkebangsaan Prancis itu menjadi yang tercepat di sesi kedua dengan torehan 1 menit 31,608 detik. "Terakhir kali saat tes pra-musim, batu-batu terlempar. Kali ini kerikil lebih kecil, jadi ini lebih baik," kata Quartararo, kemarin.
Meski begitu, Quartararo masih mengeluhkan kualitas lintasan. Sebab, menurut dia, ada beberapa bagian di lintasan yang mudah dicengkeram ban, namun ada beberapa bagian lain yang tak terlalu lengket dengan ban.
Menurut dia, lintasan balap yang baik itu memiliki lapisan karet bekas ban dari para pembalap. Lapisan karet ban tersebut akan membantu pembalap memaksimalkan kecepatan. Namun, faktanya, ada beberapa lokasi di Sirkuit Mandalika yang belum terlapisi karet, seperti di zona pengereman masuk tikungan. "Jadi, benar-benar ada dua kondisi yang berbeda di aspal yang sama," kata juara dunia MotoGP 2021 itu.
Sejumlah pembalap dan kru tim mengikuti sesi pengenalan lintasan (track familiarisation) menjelang balapan MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022, di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, 17 Maret 2022. ANTARA/Andika Wahyu
Rekan satu tim Quartararo, Franco Morbidelli, juga menyebut kondisi lintasan Mandalika sudah jauh lebih bagus. Menurut dia, sudah tak ada lagi kerikil berukuran sedang ataupun besar yang ikut terlempar saat pembalap melintas dengan kecepatan tinggi. "Saya sempat melaju di belakang pembalap lain, dan saya tak terkena lemparan batu lagi, jadi ini bagus," kata Morbidelli.
Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar Mansoer, mengklaim pembenahan lintasan Sirkuit Mandalika sudah selesai. Bahkan Abdulbar menyebut federasi olahraga motor internasional (FIM) sudah melakukan homologasi atau uji kelayakan terhadap sirkuit. "Kita berdoa bersama agar semua sesuai dengan yang diharapkan," kata Abdulbar.
Selain aspal, ban menjadi persoalan menjelang balapan MotoGP Mandalika. Produsen ban Michelin mengkonfirmasi perubahan alokasi untuk balapan seri Mandalika. Manajer Motorsport Roda Dua Michelin, Piero Taramasso, mengatakan akan memberi lapisan kompon pada jenis ban yang sebelumnya sudah digunakan dalam tes pra-musim di Mandalika pada Februari lalu.
Menurut Taramasso, pelapisan ini dilakukan untuk mengantisipasi risiko tingginya suhu pada lintasan Sirkuit Mandalika. Sebab, suhu yang terlalu tinggi bisa mempercepat penggunaan komponen ban. Dengan kata lain, daya cengkeram ban bisa habis sebelum balapan selesai. Jika hal tersebut terjadi, berpotensi membahayakan pembalap. "Dengan solusi ini, kami lebih percaya diri untuk balapan. Fakta lain, trek telah diaspal lagi, semoga pelapisan ban bisa membantu," kata Taramasso.
Adapun pembalap WithU RNF Yamaha, Andrea Dovizioso, mengatakan pengaspalan ulang dan modifikasi ban menjadi masalah yang kompleks di Mandalika. Pembalap berkebangsaan Italia itu menyebut kombinasi pengaspalan ulang dan modifikasi ban sebagai ajang balapan yang membingungkan.
Dovizioso menyebutkan, dua hal tersebut membuat tes pra-musim di Mandalika pada Februari lalu menjadi hal yang sia-sia. Sebab, tes pra-musim lalu dilakukan untuk mencari setelan ban dan karakteristik lintasan Mandalika yang baru sekali ini akan digunakan di MotoGP. "Mandalika adalah trek baru untuk semua orang, di atasnya akan ada aspal baru dan ban baru dibandingkan dengan apa yang kami miliki selama tes di sana," kata dia.
Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, mengatakan aspal baru dan ban baru akan menjadi kendala bagi para pembalap. Mir pun menyebutkan satu masalah lagi di Sirkuit Mandalika, yaitu suhu udara yang teramat panas. "Ketiganya akan bikin akhir pekan ini sangat rumit," kata juara dunia MotoGP musim 2020 itu.
Suhu panas juga dikeluhkan pembalap tim Aprilia, Aleix Espargaro. Dia mengaku sudah mencoba beradaptasi dengan suhu di Lombok sejak Senin lalu. Caranya dengan bersepeda di sekitar sirkuit dan penginapannya. Namun pada akhirnya pembalap berusia 32 tahun itu menyerah. Menurut Espargaro, suhu panas di Lombok teramat menyengat. "Lebih dari 44 derajat Celsius, dan 65 derajat Celsius di aspal. Saya belum pernah merasakan hal ini. Sungguh gila," kata dia.
Menurut Espargaro, suhu panas akan menghajar fisik pembalap, mesin sepeda motor, dan ban saat lomba nanti. Sambil berkelakar ia mengatakan, ia dan rekan setimnya, Maverick Vinales, akan jadi pembalap yang paling merana Ahad nanti. Sebab, baju balap keduanya berkelir hitam. Warna hitam pada dasarnya bersifat menyerap panas matahari. "Bagus sekali untuk cuaca seperti ini," katanya.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu udara di Kota Mataram, ibu kota Nusa Tenggara Barat, berkisar 24-30 derajat Celsius dengan kelembaban udara 60-95 persen, kemarin. Adapun hari ini suhu diprediksi mencapai 24-31 derajat Celsius dengan kelembaban udara 60-95 persen. Suhunya pun tak jauh berbeda pada gelaran balap MotoGP Mandalika, Ahad mendatang.
INDRA WIJAYA, CRASH
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo