Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Sepuluh Bulan Membuka Berkas Pandora

Tim Tempo dan ratusan jurnalis yang tergabung dalam ICIJ mencari nama-nama penting dalam Pandora Papers. Harus mengetik satu per satu nama dalam platform data raksasa. 

6 Oktober 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Tempo menjadi satu-satunya media di Indonesia yang terlibat dalam investigasi Pandora Papers.

  • Tempo terlibat dalam investigasi perusahaan cangkang global sejak 2016, lewat dokumen Panama Papers.

  • Tim Tempo bertukar informasi dengan media luar negeri yang menulis nama-nama orang Indonesia dalam Pandora Papers.

JAKARTA – Selama sepuluh bulan, tim Tempo membaca dan menganalisis Pandora Papers, yang memuat bocoran dokumen finansial dari 14 agen yang mengatur perusahaan cangkang di negara suaka pajak. Bocoran dokumen itu terdiri atas 11,9 juta arsip dengan volume hampir mencapai 3 terabita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo menjadi satu-satunya media di Indonesia yang menginvestigasi dokumen Pandora Papers, berkolaborasi dengan ratusan jurnalis yang tergabung dalam International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jurnalis senior Tempo, Wahyu Dhyatmika, menceritakan kronologi keterlibatan Tempo dalam investigasi berskala global ini. Mantan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo ini mengatakan kolaborasi Tempo dengan ICIJ sudah terjadi sejak 2016 dalam liputan Panama Papers, yang juga memuat bocoran dokumen perusahaan cangkang di negara suaka pajak.

“Sejak itu, Tempo selalu diundang dan menjadi bagian kolaborasi global ICIJ karena dinilai independen dan kompeten soal investigasi,” kata Wahyu, kemarin.

Selama investigasi, kata Wahyu—kini menjadi Direktur PT Info Media Digital—kolaborasi di antara berbagai media itu juga dilakukan dalam bentuk saling bertukar informasi. Misalnya, kata dia, ketika media dari luar Indonesia ingin menulis nama-nama pejabat di Indonesia yang muncul dalam dokumen Pandora Papers, Tempo akan memberikan latar belakang informasi mengenai pejabat tersebut serta bahan tambahan lain kepada mereka.

Dokumen Pandora Papers yang dipublikasikan secara serentak pada Senin lalu itu mengungkap kepemilikan perusahaan cangkang oleh banyak pengusaha, pejabat publik, narapidana, pemain sepak bola, hingga pesohor di seluruh dunia. Di Indonesia, dua menteri kabinet Presiden Joko Widodo tercatat dalam Pandora Papers. Keduanya adalah Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto serta Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. 

Awalnya ICIJ mendapatkan data Pandora Papers ini dari seorang sumber anonim. Lalu jurnalis yang terlibat dalam kolaborasi investigasi mengidentifikasi nama-nama penting di negara masing-masing.

Tak kurang dari 27 ribu perusahaan global teridentifikasi dalam Pandora Papers. Namun perusahaan yang dimiliki oleh orang-orang Indonesia dalam Pandora belum diketahui secara pasti. Tempo baru mengidentifikasi puluhan orang Indonesia dalam dokumen itu, tapi hanya sebagian kecil dari mereka yang terkenal luas di masyarakat.

Data Pandora Papers ini jauh lebih besar dibanding data Panama Papers pada 2016 dengan volume 2,6 terabita dan memuat 11,5 juta dokumen serta dokumen Paradise Papers pada 2017 dengan volume 1,4 terabita dan memuat 13,4 juta dokumen.

Gedung Tempo Media Group di Jalan Palmerah Barat, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. TEMPO/Subekti

Redaktur Tempo, Raymundus Rikang, yang terlibat dalam kolaborasi liputan global Pandora Papers, mengatakan ICIJ mempunyai saringan berlapis sebelum mengizinkan seorang wartawan mengakses data dari sumber anonim tersebut. Setelah mendapat akses, tim Tempo mulai menelusuri satu per satu dengan cara mengetikkan nama-nama penting di ranah politik dalam negeri alias politically exposed person ke dalam platform buatan ICIJ.

Tim Tempo memasukkan seluruh nama menteri dalam kabinet Presiden Jokowi, bekas menteri, politikus, hingga pengusaha besar di Indonesia. Nama mereka akan muncul jika memang ada dalam dokumen Pandora. Dua nama pejabat publik yang ditemukan adalah Airlangga Hartarto dan Luhut Binsar Pandjaitan.

Airlangga, yang juga Ketua Umum Partai Golkar, membantah mengetahui pendirian perusahaan cangkang di British Virgin Islands pada 2016 meski dokumen menyatakan sebaliknya. Adapun juru bicara Luhut  Pandjaitan membenarkan bahwa Luhut mempunyai perusahaan cangkang di Panama yang bertujuan untuk eksplorasi minyak dan gas.

Ada pula nama Chairul Tanjung, konglomerat media. Chairul mempunyai perusahaan cangkang di British Virgin Islands. Keluarga konglomerat properti, Ciputra Group, juga ada dalam dokumen Pandora itu. Mereka mendirikan perusahaan cangkang di British Virgin Islands.

Raymundus Rikang mengatakan seharusnya Direktorat Jenderal Pajak menelusuri investigasi Pandora Papers tersebut. “Kami mendorong pemerintah menginvestigasi adanya kemungkinan repatriasi aset dari negara-negara suaka pajak itu,” katanya.

Pengamat perpajakan dari Danny Darussalam Tax Center, Bawono Kristiaji, mengatakan ada sebuah laporan pada 2020 yang memperkirakan praktik penghindaran pajak di Indonesia, terutama lintas yurisdiksi. Angkanya mencapai US$ 4,86 miliar per tahun atau setara dengan Rp 69,1 triliun.

Ia mengatakan pendirian perusahaan cangkang di negara suaka pajak, misalnya yang termuat dalam Pandora Papers, belum tentu mengindikasikan pelanggaran hukum. Tapi transaksi di negara suaka pajak terkadang didorong oleh keperluan bisnis dan efisiensi. “Namun karena perusahaan cangkang kerap diasosiasikan dengan kerahasiaan, tentu menimbulkan kecurigaan,” kata Bawono.

INDRI MAULIDAR

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus