Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Balas Anies Baswedan, Ahok Jelaskan Dari Mana Honor Tim Gubernur

Menjawab Anies Baswesan, dijelaskan bahwa uang operasional Ahok juga dipakai untuk menambah honor para office boy dan cleaning service.

21 November 2017 | 22.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok lewat timnya membantah tudingan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang menuding semua anggota tim gubernur untuk percepatan pembangunan pada era Ahok menggunakan dana swasta.

"Operasional gubernur selama Pak Ahok menjabat dibagikan setiap bulannya untuk operasional sekda (sekretaris daerah), lima wali kota, dan satu bupati," ujar tim Ahok lewat akun Instagram resmi milik Ahok, @basukibtp, Selasa, 21 November 2017.

Menurut tim Ahok, staf Ahok tidak digaji dengan melibatkan pihak swasta, melainkan menggunakan uang operasional yang secara rutin diterima gubernur. Uang operasional itu pun tidak digunakan sepenuhnya untuk Ahok sendiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca juga: Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno, Arjuna tanpa Sabuk

Ahok menjawab tudingan Anies mengenai penggunaan dana swasta. Pembiayaan tim percepatan gubernur mencuat ketika Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI 2018 mencantumkan biaya Rp 28,5 miliar. Angka tersebut tergolong fantastis lantaran usulan awal yang tertuang dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah Rp 2,3 miliar atau naik lebih dari 10 kali lipat. 

Anies mengatakan, dengan dana dari pemerintah, pihaknya tidak akan bergantung pada pihak swasta, sebagaimana yang dilakukan pada era Ahok. Menurut Anies, dia akan lepas dari keterlibatan pihak swasta untuk membiayai staf gubernur dan staf yang membantu gubernur dalam mengambil keputusan.

Ahok, via timnya, juga menjelaskan uang operasional Ahok diberikan untuk kegiatan sosial di beberapa lingkungan masyarakat. Biasanya, menurut tim Ahok, uang operasional digunakan untuk menebus ijazah warga Jakarta yang tidak mampu, menyumbang kursi roda, renovasi rumah warga, serta renovasi rumah ibadah, termasuk masjid dan gereja.

"Bahkan uang itu untuk menambah honor untuk para office boy dan cleaning service yang bekerja di sekitar kantor gubernur. Setiap ada kelebihan, uang operasional pun dikembalikan ke kas daerah," tutur tim Ahok mengakhiri penjelasan kepada Anies Baswedan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus