Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AWAL tahun baru adalah dukacita bagi warga Aralle, di pegunungan Polmas, Sulawesi Selatan. Tiga jam hujan deras di sana, Kamis 26 Desember silam, menciptakan banjir bandang dan longsor bagi lima desa berpenghuni sekitar 2.000 kepala keluarga itu.
Sebanyak 40 rumah tersapu air, 400 lainnya rusak parah, dua jembatan terputus, sementara pasar dan kantor camat setempat hancur oleh luapan tiga sungai. Tiga warga ditemukan tewas terseret arus, esoknya.
Sekitar 400 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke daerah sekitar yang aman dan tinggal di tenda-tenda darurat. Celakanya, Camat Aralle Amiruddin B.P. justru sedang berada di Polewali, ibu kota Kabupaten Polmas, untuk mengikuti Sekolah Pimpinan Administrasi Pertama.
Kesulitan menjangkau Aralle tampaknya akan memperpanjang penderitaan warganya. Dari Makassar, dibutuhkan waktu semalam disertai berjalan kaki sejauh 10 kilometer. Bantuan, yang baru berupa mi instan dan beras dari kabupaten, baru tiba di sana berhari-hari kemudian, sementara harga kebutuhan pokok melambung.
Tomi Lebang, Tjandra Dewi, Tempo News Room
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo