Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pembangunan Rumah Pompa Kemang bisa selesai pada Maret 2024. Nantinya rumah pompa itu bakal digunakan untuk menekan dampak banjir di kawasan Kemang dan sekitarnya di Jakarta Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pompa di sini sudah siap. Jadi tinggal menunggu rampung secara fisik. Mudah-mudahan Maret selesai," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dalam keterangan resmi Pemprov DKI, Kamis, 11 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menghadapi musim hujan saat ini, Heru menyebut Dinas Sumber Daya Air sudah menyiapkan pompa, baik pompa stasioner maupun pompa mobile. Rincian peralatan itu terdiri dari 578 pompa stasioner yang disiapkan di 202 lokasi, serta 557 pompa mobile.
"Selain itu, pengurasan kali di sekitar, khususnya Kali Krukut juga rutin dilakukan oleh Dinas SDA," ujarnya. Dinas SDA DKI disebut sudah melakukan pengerukan lumpur, khususnya di Kali Mampang hingga Kali Krukut.
Warga melintasi banjir yang melanda kawasan Kemang Utara, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2024. Banjir dengan ketinggian 20 - 90 cm yang melanda kawasan tersebut akibat meluapnya Kali Mampang usai hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Jakarta. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Dalam kunjungan tinjauannya, Heru Budi ditemani oleh Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Afan Adriansyah, Pelaksana tugas Kepala Dinas Sumer Daya Air DKI Ika Agustin, dan Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin.
Pemprov DKI juga berupaya menambah kapasitas pompa guna memaksimalkan penanganan dampak musim hujan. Ika Agustin mengatakan bahwa dua unit pompa telah ditambah kapasitas sedotannya.
Pemerintah Kota Jakarta Timur uji coba pompa untuk antisipasi banjir di Waduk Ria Rio, Jakarta, Rabu, 9 November 2022. ANTARA/Yogi Rachman
"Sebelumnya hanya mampu menyedot air 500 liter per detik, kini ditambah hingga 1.000 liter per detik, sehingga total kapasitasnya 2.250 liter per detik," katanya.
Ika berharap penambahan kapasitas pompa ini bisa mengurangi genangan di Jakarta. Yang jadi tantangan, katanya, pertumbuhan kota dan perubahan tata guna lahan.
"Asalkan curah hujan masih 100 milimeter dan di bawah empat jam, maka seluruh infrastruktur di DKI masih siap," ujarnya.