Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JAKARTA – Sebanyak tiga rukun warga di Pluit, Jakarta Utara, terandam banjir luapan air pasang atau rob sejak Kamis pekan lalu. “Ketinggian 10 hingga 30 sentimeter,” kata Muhammad Insyaf, Kepala Komunikasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, kemarin.
Banjir yang dipicu pasang naik akibat purnama tersebut memaksa 120 orang dari 30 keluarga di RW 1, 11, dan 22 mengungsi di masjid setempat dan rumah milik kelurahan. Menurut Insyaf, petugas telah menyediakan masker dan menyediakan tempat cuci tangan serta meminta pengungsi menjaga jarak untuk menekan potensi penyebaran virus corona.
Kepala Satuan Kampung Siaga Bencana Pluit, Hasyim, menyebutkan banjir rob kali ini sebagai anomali. Sebab, meski sudah surut, rob bertahan lebih lama dari biasanya. “Biasanya, kalau banjir sudah surut, besoknya kering,” ujar dia. “Tapi ini tidak kering-kering. Berarti laut masih pasang.” Berdasarkan pantauan Tempo, di wilayah yang sempat direndam air sedada orang dewasa itu air masih bertahan di ketinggian mata kaki hingga lutut. Air berwarna kehitaman dan di sejumlah titik berbau tak sedap.
TAUFIQ SIDDIQ
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo