Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Sejumlah puskesmas di berbagai lokasi tutup karena banyak tenaga kesehatan tertular Covid-19 dan harus diisolasi.
Di Jakarta Pusat, lima persen tenaga kesehatan terkena Covid-19.
Penularan bisa lebih tinggi seiring dengan kenaikan angka kasus gelombang ketiga.
JAKARTA – Ratusan tenaga kesehatan tumbang tertular Covid-19 di tengah melonjaknya angka kasus gelombang ketiga. Akibatnya, sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan tutup sementara karena kekurangan tenaga. Nasib mereka yang menjadi ujung tombak dalam perang melawan pandemi ini seperti mengulang nestapa saat gelombang kedua melanda pada pertengahan tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Depok, Jawa Barat, Pusat Kesehatan Masyarakat Pasir Putih tutup sejak kemarin hingga hari ini. Setidaknya empat tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat satu itu positif Covid-19. “Layanan ditutup karena akan dilakukan dekontaminasi gedung,” demikian bunyi pengumuman yang ditempel di gedung puskesmas yang terletak di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, itu, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gedung terkunci rapat dari luar. Gembok besi terpasang pada pagar. Tak ada aktivitas apa pun di dalamnya. Padahal, sehari-harinya, puskesmas itu tak hentinya melayani pasien, terutama vaksinasi Covid-19. “Biasanya ramai di sini, pada divaksin,” kata Pulungan, warga Pasir Putih, di lokasi.
Di Jakarta, setidaknya enam puskesmas tutup karena alasan serupa. Di Mampang, Jakarta Selatan, sebanyak 23 pegawai puskesmas positif Covid-19 pada pekan lalu. Di Menteng, Jakarta Pusat, Puskesmas Kebon Sirih tutup pada awal pekan ini karena tiga tenaga kesehatan di sana harus diisolasi sementara.
Lingkungan puskesmas lalu disemprot cairan disinfektan. “Perawat gigi dan perawat umum yang kena,” kata Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng, Rusmala Dewi. “Pelayanan dan pengobatan dialihkan dulu ke puskesmas terdekat.”
Pasien Covid-19 tiba untuk menjalani isolasi di Hotel Singgah COVID-19, Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, 31 Januari 2022. ANTARA/Fauzan
Para tenaga kesehatan tersebut menjadi bagian dari 288 ribu orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 per kemarin. Jumlah kasus baru bertambah 40 ribu hanya dalam sehari. Hampir seluruh provinsi menunjukkan kenaikan angka kasus per pekan ini.
Tsunami kasus kali ini mayoritas disebabkan oleh varian Omicron. Varian virus corona ini lebih mudah menular dan lebih mampu melangkahi sistem imun yang telah terbentuk akibat vaksin.
Angka kematian juga melonjak tajam. Pada Januari lalu, Indonesia melaporkan kurang dari 10 kematian per hari. Tapi sepekan terakhir jumlahnya bertambah menjadi hingga 50 kematian per hari.
Di Cirebon, Jawa Barat, sebanyak 23 tenaga kesehatan dinyatakan positif dan menyebabkan empat puskesmas tutup sementara sepanjang pekan ini. Pelayanan dihentikan hingga sepuluh hari ke depan. Di Lampung, dua puskesmas juga tutup dan berhenti melayani pasien serta memberi layanan kesehatan lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Nina Susana Dewi, mengatakan para tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19 ini kebanyakan bergejala ringan. Dia mengklaim penutupan sementara puskesmas tidak sampai mengganggu layanan kesehatan secara keseluruhan. “Karena pasien masih bisa diambil oleh puskesmas terdekat,” kata dia.
Namun Dinas Kesehatan tetap bersiap jika gelombang ketiga Covid-19 ini bakal menumbangkan lebih banyak tenaga kesehatan pada pekan-pekan ke depan. Maka, para relawan kesehatan yang sebelumnya membantu menangani pandemi pada gelombang kedua bakal diberdayakan lagi. Adapun Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat mencatat setidaknya 5 persen dari tenaga kesehatan di puskesmas tingkat kelurahan dan kecamatan serta RSUD masih menjalani isolasi mandiri karena terjangkit Covid-19.
Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan pemerintah bertanggung jawab mengendalikan kasus Covid-19 sebelum menumbangkan lebih banyak tenaga kesehatan. Ia menyebutkan tenaga kesehatan di luar kota besar lebih rentan karena cakupan vaksinasi masih rendah dan fasilitas kesehatan minim.
INDRI MAULIDAR | ADE RIDWAN (DEPOK) | ANWAR SISWADI (BANDUNG) | ANTARA
Baca Juga:
- Kekuatan dan Peran Tenaga Kesehatan di Masa Pandemi
- Membendung Tenaga Kesehatan Agar Tak Rontok
- Menjadi Tameng untuk Tenaga Kesehatan
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo