Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Protein berfungsi membentuk blok bangunan untuk otot, hormon, tulang, bahkan darah. Nutrisi ini juga membantu dalam membangun dan memperbaiki berbagai jaringan yang ada di tubuh kita. Itu sebabnya mengapa nutrisi ini harus selalu ada dalam makanan sehari-hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Angka kecukupan gizi (AKG) untuk protein adalah 0,8 gram per kilogram berat badan. AKG adalah jumlah nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dasar. Artinya, ini adalah jumlah minimum yang diperlukan agar tidak sakit dan bukan jumlah spesifik yang harus makan setiap hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Umumnya orang menganggap bahwa sumber protein utama adalah daging hewan. Faktanya, ada beberapa makanan vegetarian yang juga kaya protein. Perbedaan utamanya, protein nabati memiliki lebih sedikit asam amino daripada protein hewani, karena itulah protein hewani dianggap sebagai protein lengkap.ilustrasi kacang. Unsplash/Maksim Shutov
Protein hewani sangat mirip dengan protein yang ditemukan dalam tubuh sehingga lebih mudah diserap daripada protein pada tumbuhan. Sebagian besar protein ini ditemukan pada daging, telur, dan produk susu. Namun, itu tidak berarti harus memangkas sayuran dari diet karena pola makan sehat adalah tentang keseimbangan. Asam amino esensial yang sebanyak 9 jenis ditemukan dalam protein hewani, itulah yang menjadikannya sebagai protein lengkap dan membantu tubuh dalam membangun otot dan tulang.
Beda dengan protein hewani, protein nabati banyak ditemukan pada sayuran. Makanan ini dikenal penuh dengan vitamin dan mineral dan memiliki kalori lebih rendah daripada daging atau telur. Namun, sayuran tidak mengandung banyak protein per porsi seperti daging. Selain itu, protein yang dikandungnya dianggap kurang lengkap dibandingkan dengan yang ada dalam daging, karena tidak mengandung semua asam amino yang dibutuhkan tubuh.
Jadi bagaimana vegetarian dan vegan mendapatkan semua asam amino yang mereka butuhkan? Pastikan makanan sehari-hari mencakup berbagai protein nabati yang berbeda, termasuk kacang-kacangan dan biji-bijian berbasis kedelai serta buah dan sayuran. Varietas ini memastikan bahwa tubuh mendapatkan berbagai asam amino yang diperlukan.
Jadi, mana yang lebih sehat antara kedua jenis protein ini? Ini merupakan perdebatan sejak dulu dan untuk menjawabnya diperlukan lebih banyak penelitian. Memang benar bahwa protein hewani menyediakan sumber protein yang lengkap, tetapi penelitian telah mengaitkannya dengan berbagai efek negatif bagi kesehatan. Di sisi lain, protein nabati menyediakan sejumlah nutrisi yang sehat bersama dengan protein. Faktanya, beberapa penelitian menemukan bahwa kesehatan vegetarian secara keseluruhan lebih baik daripada non-vegetarian.
Jadi, kuncinya adalah keseimbangan. Setiap orang harus mencatat jenis protein yang mereka asup dan tidak berlebihan. Jika ada seorang vegetarian/vegan, sebaiknya seimbangkan protein nabati dengan makanan lain yang memberikan nutrisi yang cukup bagi tubuh. Dan non-vegetarian harus menghindari makanan kaya protein yang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan mereka.
TIMES OF INDIA
Baca juga: Diet Vegetarian Mengurangi 14 Persen Risiko Kanker Menurut Studi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.