Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku telah berkomunikasi sebelumnya dengan wakilnya, Sandiaga Uno, soal pencalonannya sebagai calon pendamping atau cawapres Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2019.
Anies Baswedan mengatakan, wakilnya itu telah berbicara secara pribadi dengannya soal pengusungan tersebut.
Baca : Serapan APBD DKI Baru Sebesar 36,51 Persen, Ini Kata Sandiaga Uno
"Sudah (berkomunikasi) lah. Sudah pasti," kata Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Kamis, 9 Agustus 2018 tentang wakilnya Sandiaga Uno.
Anies mengatakan, sebelumnya Prabowo sempat menawarkan dirinya untuk menjadi pendampingnya sebagai calon wakil presiden. Namun, Anies menolak tawaran tersebut. Akhirnya, kata Anies, Prabowo menunjuk Sandiaga Uno sebagai pendampingnya.
"Betul, sesudah saya menyampaikan tidak, baru Pak Sandiaga Uno," ucap Anies.
Anies juga mengaku telah mengetahui rencana pengusungan wakilnya tersebut telah lama. "Awal saya tahu," tutur Anies.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu, Anies menolak berkomentar soal isu mahar sebesar Rp 500 miliar dari Sandiaga Uno yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut. "Tanya Pak Sandiaga saja," ucap Anies sambil berlalu.
Simak juga :
Peraturan Jokowi Ini Potensi Ganjal Sandiaga Uno Cawapres Prabowo
Nama Sandiaga Uno belakangan menguat sebagai kandidat calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo dalam pemilihan presiden atau pilpres 2019. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan nama Sandiaga Uno memang muncul dalam bursa cawapres Prabowo.
Direktur Pencapresan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Alynuddin juga mengatakan, sekitar pekan lalu, Prabowo menawarkan nama Sandiaga Uno sebagai cawapres kepada pimpinan PKS. "Sekarang ini, ya, Pak Sandiaga Uno," katanya kepada Tempo, Selasa, 7 Agustus 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini