Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Putar Otak Menjinakkan Tanah Lempung

Terhadang tanah lempung di tiga lokasi terowongan kereta cepat, PT KCIC mengubah metode penggalian dan memperkuat lapisan atas terowongan dengan menyuntikkan beton. 

18 Januari 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Penggalian terowongan kereta cepat sepanjang 1 kilometer butuh waktu tiga tahun.

  • Tanah lempung akan mengembang jika terkena air dan mudah longsor ketika digali.

  • Kontraktor proyek menambah jumlah pekerja terowongan menjadi 545 orang.

JAKARTA — Diiringi rombongan pejabat, Presiden Joko Widodo memasuki tunnel 2 kereta cepat Jakarta-Bandung. Sekilas tak tampak ada masalah dari lubang dengan diameter 13,6 meter tersebut. Lorong sepanjang sekitar 200 meter itu terlihat kokoh terbalut beton. Di sisi lain terowongan, sekitar 400 meter terbentang dalam kondisi serupa.

Namun penggalian sejauh itu rupanya butuh waktu sekitar tiga tahun. "Dari keterangan yang ada di lapangan, Direktur Utama KCIC, Menko Kemaritiman dan Investasi, juga Kementerian PUPR, pembangunan terowongan yang kedua ini memang berjalan agak lambat karena jenis tanahnya memerlukan kerja yang penuh kehati-hatian," kata Jokowi, kemarin.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, menjelaskan, tanah di lokasi tersebut berjenis clayshales atau tanah lempung. Jika terkena air atau udara, kata dia, tanah akan mengembang dan membuat daya dukungnya berkurang hingga 80 persen. Kondisi ini memicu tanah mudah longsor ketika digali.

Jenis tanah di Desa Bunder, Kabupaten Purwakarta, ini bukannya tidak diketahui oleh KCIC. Sebelum pembangunan, Dwiyana mengklaim telah menjalankan beberapa pengujian, seperti bore lock, ground penetrating radar, dan sketch mapping. "Cuma pada saat penanganannya, membutuhkan perlakuan berlapis," ujarnya.

Presiden Joko Widodo meninjau perkembangan konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) berupa terowongan (tunnel) 2 di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, 17 Januari 2022. Presidenri.go.id/BPMI Setpres/Laily Rachev

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awalnya KCIC menggunakan metode kerja three bench atau penggalian tiga lapis. Namun keberadaan clayshales yang masif membuat kontraktor beralih ke metode double sidewall atau penggalian sembilan lapis. Untuk memperkuat lapisan atas terowongan, kontraktor melakukan surface grouting di lapisan atas lorong setelah berdiskusi dengan ahli asal Cina dan Institut Teknologi Bandung dalam setahun terakhir. Metode ini dilakukan dengan mengebor dan menyuntikkan beton di titik-titik rawan clayshale di sepanjang area tunnel 2.

Sebagai upaya percepatan, KCIC menambah titik penggalian dari dua menjadi empat arah. "Jika sebelumnya penggalian dilakukan di dua titik, yakni inlet dan outlet, kini titik penggalian ditambah dengan dua titik inclined shaft," kata Dwiyana.

KCIC bersama kontraktor juga menambah jumlah pekerja. Tenaga ahli terowongan dan grouting dari Cina serta ahli terowongan dari ITB direkrut untuk membantu mencari solusi. Selain tenaga ahli, kontraktor Sinohydro menambah jumlah pekerja terowongan menjadi 545 orang.

Dengan strategi tersebut, pengerjaan tunnel 2 mengalami kemajuan. Biasanya per hari kemajuan penggalian hanya 50 sentimeter, kini bisa 1,2-1,8 meter per hari. Dia menargetkan penggalian terowongan ini bisa rampung pada April 2022.

Secara paralel, KCIC menyelesaikan terowongan bermasalah lain dengan metode serupa. Salah satunya adalah tunnel 6 yang panjangnya 4.478 meter. Pembangunan infrastruktur di Cikalong Wetan ini tinggal tersisa 50 meter. "Tiba-tiba ada longsoran dan air yang deras sekali," tuturnya.

KCIC berharap dapat menyelesaikan pembangunan lorong-lorong bermasalah itu dan menyelesaikan konstruksi 13 terowongan kereta cepat. Target perusahaan adalah menyelesaikan konstruksi proyek kereta cepat pada awal 2023 dan beroperasi komersial pada Juni 2023.

VINDRY FLORENTIN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus