Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PORT MORESBY - Dua puluh empat orang tewas, termasuk dua wanita hamil, dalam pertempuran antar-kelompok suku di dataran tinggi Papua Nugini. Para pejabat setempat mengatakan sedikitnya 24 orang tewas di Provinsi Hela, sebuah wilayah terjal di sebelah barat negara itu, dalam serangan kekerasan selama tiga hari di antara kelompok suku yang bertikai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sebanyak 24 orang dipastikan tewas, terbunuh dalam tiga hari, tapi bisa jadi lebih banyak hari ini," kata administrator Provinsi Hela, William Bando. Klan dataran tinggi telah berperang satu sama lain di Papua Nugini selama berabad-abad. Tapi gelombang senjata otomatis membuat bentrokan lebih mematikan dan meningkatkan siklus kekerasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sebuah serangan di Karida, para penyerang dilaporkan mencincang hingga mati 6 wanita, 8 anak, serta 2 wanita hamil dan anak-anak mereka yang belum lahir dalam amukan selama 30 menit.
Insiden itu mengejutkan Papua Nugini, yang baru-baru ini menunjuk James Marape, yang berasal dari Provinsi Hela, sebagai perdana menteri.
"Hari ini adalah salah satu hari tersedih dalam hidup saya," kata Marape dalam sebuah pernyataan. "Banyak anak dan ibu yang secara tidak bersalah terbunuh di Desa Munima dan Karida di daerah pemilihan saya."
Konflik ini juga disebut-sebut sebagai bentrokan terparah antar-kelompok suku di Papua Nugini selama beberapa tahun terakhir, di mana hanya ada 40 polisi dan 16 tentara yang bertugas di lokasi kejadian. CHANNEL NEWSASIA | SITA PLANASARI AQUADINI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo