Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Jakarta Biennale 2021 digelar di Taman Menteng sejak 21 November lalu hingga 21 Januari mendatang.
Festival #IniJakarta di Taman Lapangan Banteng dikunjungi hingga 7.200 orang selama tiga hari.
Pameran dan festival di taman menambah daya tarik pengunjung taman.
LUKISAN bergambar buah terpacak di sejumlah tempat di Taman Menteng, Jakarta Pusat. Dalam lukisan tersebut tersemat sejumlah pesan. Satu di antaranya bertulisan, “Mereka hendak mengubur kami, tapi mereka lupa kami ini benih. Kamilah para penjaga air dan kalau kita hendak hidup sebagai manusia, sebagai sebuah masyarakat, tanpa air kita akan mati. Kami akan bangkit berdiri. Kami tak akan biarkan mereka melangkahi kami.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lukisan-lukisan itu dipasang untuk meramaikan Jakarta Biennale 2021 bertema "Esok". Pameran seni rupa dua tahunan itu digelar di Taman Menteng sejak 21 November lalu hingga 21 Januari mendatang. Selain di Taman Menteng, pameran diadakan di ruang publik lain, seperti Museum Nasional, Museum Kebangkitan Nasional, Taman Ismail Marzuki, hingga stasiun MRT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jakarta Biennale 2021 di Taman Menteng dipusatkan di dua rumah kaca. Pengunjung bisa menikmatinya karya-karya yang disajikan di sana pada pukul 10.00-16.00. Rumah kaca pertama berisi sejumlah lukisan yang dibuat seniman, antara lain Durong Manh Hung (dari Vietnam), Tran Crong Trong (Vietnam), Hani Ristiawan (Indonesia), dan Indonesian Society of Botanical Artists (IDSBA). Adapun di rumah kaca kedua terdapat pertunjukan audio-visual perihal tumbuhan.
Pengunjung melihat pameran lukisan tanaman dengan tema "Esok" di Rumah Kaca Taman Menteng, Jakarta, 3 Desember 2021. ANTARA/Muhammad Adimaja
Salah satu relawan Jakarta Biennale 2021 di Taman Menteng, Susi Necklin, menuturkan jumlah pengunjung acara tersebut tak menentu. Namun jumlah terbanyak 110 orang pada 12 Desember lalu. Pameran seni itu menjadi daya tarik tambahan bagi Taman Menteng. “Siapa pun bisa berkunjung ke sini dan gratis,” ujarnya kepada Tempo, Kamis lalu.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Andhika Permata, mengatakan Jakarta Biennale tahun ini diikuti lebih dari 40 seniman dari 20 negara. Tema "Esok" dipilih merujuk pada masa depan. “Bagaimana sejarah dibangun bersama melalui kekuatan seni dan bagaimana praktik seni dapat berbicara lebih jauh tentang masa depan kemanusiaan,” tuturnya, beberapa waktu lalu.
Menurut Andhika, Jakarta Biennale bisa menjadi alternatif daya tarik wisata bagi warga Jakarta meski berlangsung di tengah pandemi Covid-19. Pameran seni menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Buku program serta materi publikasi lainnya juga dihadirkan secara digital dengan kode QR yang bisa diunduh oleh pengunjung.
Sebelumnya, pemerintah DKI Jakarta juga menggelar festival #IniJakarta di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada 3-5 Desember 2021. Terdapat 20 komunitas yang meramaikan festival tersebut. Komunitas yang ikut antara lain Gizipedia, KargoBaca, Puan-puan Bersepeda, dan yang belum sempat.
Seorang anak bermain petak gunung di festival #IniJakarta, di Lapangan Banteng, Jakarta, 5 Desember 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Grup musik jazz NonaRia ikut meramaikan #IniJakarta. Para pengunjung juga bisa melihat pameran foto di festival tersebut. Jumlah pengunjung Taman Lapangan Banteng selama tiga hari festival mencapai 7.200 orang.
Tempo mengunjungi festival #IniJakarta pada Ahad, 5 Desember. Sore itu, antrean pengunjung cukup panjang sebelum memasuki Taman Lapangan Banteng. Jumlah pengunjung diatur agar bisa menjaga jarak saat berada di festival itu. Sebelum masuk, pengunjung diminta check in menggunakan aplikasi PeduliLindungi, membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer, hingga diukur suhu tubuhnya.
Pengunjung kemudian disambut oleh banner bertajuk "Cerita Ibu Ibu Kota". Banner itu berisi kumpulan foto 21 perempuan penggerak literasi Jakarta. Mereka adalah penerima Ibu Ibukota Award (IIA) 2021 dalam lima bidang, yakni kesehatan, kewirausahaan, pendidikan, lingkungan, dan pemberdayaan. Selain itu, pengunjung bisa berinteraksi dengan sejumlah komunitas dan melihat pameran foto.
Salah satu pengunjung festival #IniJakarta, Moch. Khoiron, 32 tahun, menilai acara tersebut bisa menambah pengetahuan baru tentang komunitas-komunitas yang ada di Ibu Kota. “Acaranya outdoor membuat lebih nyaman dengan kondisi yang masih pandemi seperti saat ini,” tuturnya.
Pengunjung melihat-lihat payung yang dipamerkan dalam Festival Payung 2021 di Taman Balekambang, Solo, Jawa Tengah, 3 Desember 2021. ANTARA/Mohammad Ayudha
Lain lagi di Solo. Festival Payung Indonesia 2021 digelar di Taman Balekambang, Solo, Jawa Tengah, pada 3-5 Desember lalu. Beragam payung, seperti payung kertas, lukis, hingga rajutan, dipamerkan di festival bertema “Yang Ini pun Akan Berlalu” tersebut.
Inisiator Festival Payung Indonesia, Heru Mattaya, seperti dikutip Antara, mengatakan festival payung digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. “Kami bangkitkan pariwisata dan semangat kreativitas dari para perajin payung Indonesia.”
GANGSAR PARIKESIT
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo