Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Penantian panjang Sukadi untuk menunaikan ibadah haji bertemu titik ujung. Dia bersama istrinya akan memulai perjalanan ke Tanah Suci pada Kamis, 9 Juni mendatang. Nama mereka masuk daftar tetap calon haji reguler tiga pekan sebelum keberangkatan. “Alhamdulillah, senang sekali tahun ini bisa berangkat,” ujar Sukadi kepada Tempo, kemarin.
Sukadi, 52 tahun, mendaftar pada 2011. Petugas saat itu memprediksi Sukadi berangkat pada 2018. Namun ancang-ancang itu meleset. Hingga setahun berlalu, nama Sukadi masih belum terdaftar. Warga Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, ini mesti kembali bersabar setelah dua tahun ibadah haji ditiadakan lantaran pandemi Covid-19. Dia pun kini semringah setelah mendapat kabar pasti berangkat ke Tanah Suci pada Kamis depan.
Sukadi dijadwalkan berangkat menuju Asrama Haji Donohudan, Boyolali, pekan depan. Setelah menginap semalam, dia bersama rombongan menuju Bandara Adi Soemarmo, Solo, lalu terbang menuju Arab Saudi. Karena termasuk haji tamattu, Sukadi mendarat di Madinah dan tinggal selama delapan hari. Dia memulai ibadah dengan umrah sebelum menunaikan haji di Mekah.
Sejumlah calon haji mengikuti bimbingan manasik haji di gedung Islamic Center, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, 1 Juni 2022. ANTARA/Adeng Bustomi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berangkat dalam situasi pandemi Covid-19, Sukadi memulai persiapan dengan mengoptimalkan kondisi kesehatan. Dia rutin berolahraga jalan kaki ataupun joging. Dia berdiet dan berdisiplin mengatur pola makan karena memiliki kecenderungan mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi. “Sesuai dengan yang diminta kelompok bimbingan ibadah haji, saya sudah menyiapkan obatnya,” ucapnya.
Sukadi sudah empat kali mengikuti latihan manasik yang diselenggarakan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang. Guru SMAN 1 Ngluwar ini juga beberapa kali mengikuti pertemuan untuk pemeriksaan ulang kesehatan dan sosialisasi informasi.
Dia menuturkan selama ibadah haji ini jemaah akan mendapat jatah makan tiga kali sehari. Jemaah diwanti-wanti tidak perlu banyak membawa bahan makanan, seperti beras dan lauk. Mereka cukup membawa makanan ringan.
Dengan penjelasan ini, Sukadi semakin tenang karena tidak repot. Dia merasa persiapannya sudah maksimal dan tanpa kendala. Dia pun berharap ibadah haji pada masa pandemi yang belum usai ini berlangsung lancar. “Apalagi jemaah yang berangkat usianya di bawah 65 tahun. Insya Allah tidak ada masalah kesehatan,” ujarnya.
Syam Resfiadi, Ketua Umum Syarikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia, mengatakan persiapan juga dilakukan calon haji khusus yang rencana keberangkatannya dimulai pada 16 Juni mendatang. Saat ini mereka masih dalam proses masuk sistem E-hajj untuk mendapatkan visa haji. Jika semua sudah memenuhi syarat, pembayaran kepada pihak tenda ataupun hotel dilakukan secara virtual. “Jadi, tidak lagi direct ke hotel. Boleh dari hotel, tapi nanti sisanya hotel akan menarik dari dana di virtual account kita yang ada di Arab Saudi,” ujar Syam, kemarin.
Ihwal persiapan pemerintah, Kementerian Agama mulai menyelesaikan sejumlah kontrak layanan di Arab Saudi. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan akomodasi dan konsumsi jemaah haji selama di Mekah ataupun Madinah, konsumsi di Bandara Jeddah, transportasi antarkota, serta transportasi bus selawat kontraknya sudah 100 persen sejak 29 Mei lalu. “Adapun kontrak dengan Maktab Wukala, Maktab Adilla, Maktab Thawwafa, Naqabah, Zamazimah, dan penyedia angkutan bagasi masih dalam proses,” ujar Menteri Yaqut, Selasa lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian Agama kemarin sudah mulai memberangkatkan 325 petugas haji yang tergabung dalam panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) Arab Saudi 1443/2022. Sebanyak 206 petugas dari Kementerian Agama dan dinas terkait, sedangkan 119 petugas lainnya dari Kementerian Kesehatan.
Mereka akan bertugas di Kantor Urusan Haji (KUH) Jeddah, kawasan bandara, dan daerah kerja Madinah. Para petugas ini akan melayani jemaah haji dalam hal akomodasi, konsumsi, transportasi, bimbingan manasik haji, dan kesehatan.
Kementerian Agama sebelumnya sudah memberangkatkan Tim Advance Haji 2022 sebanyak 14 petugas pada 29 Mei dan 16 petugas pada 31 Mei. Durasi kerja Tim Advance tercatat paling lama, yaitu sekitar 90 hari. Mereka bertugas mengecek kesiapan akhir operasional pelaksanaan ibadah haji. “Tim ini yang akan memastikan semua kebutuhan layanan siap beroperasi,” ujar Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, Hilman Latief, kemarin.
RIRI RAHAYUNINGSIH
Baca:
Menata Kembali Kuota Jemaah Haji
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo