Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Kementerian Perhubungan tidak boleh bergantung pada jasa penasihat proyek.
Budi Karya pernah berkeliling Eropa untuk mencari konsultan LRT Jabodebek.
Persoalan proyek infrastruktur terletak pada buruknya tata kelola.
JAKARTA – Ekonom dan pengamat kebijakan publik mengkritik kegemaran pemerintah menggunakan jasa konsultan internasional dalam proyek Light Rail Transit Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (LRT Jabodebek). Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono meminta Kementerian Perhubungan tak terus-menerus bergantung pada jasa penasihat proyek, baik domestik maupun asing.
Saat ini, kereta layang ringan tanpa masinis itu sedang menjalani pengujian akhir agar bisa mengantongi sertifikat kelaikan operasi. “Tidak perlu selalu ada ulasan kembali oleh konsultan. Tugas pengawasan dan evaluasi seharusnya melekat di pemerintah dari awal sampai akhir,” kata Yusuf kepada Tempo, kemarin, 6 Agustus 2023.
Kementerian Perhubungan sudah beberapa kali mengungkapkan soal penggunaan konsultan dalam proyek berbiaya Rp 32,5 triliun itu. Safari pencarian konsultan internasional yang dianggap mumpuni untuk mengawal penyelesaian LRT terungkap ke publik pada September 2022.
Kala itu, Kementerian Perhubungan melirik Crossrail International Ltd, konsultan perkeretaapian milik Departemen Transportasi Pemerintah Inggris. Pada Maret dan April 2022, tim Crossrail juga sudah diandalkan untuk mengevaluasi kesiapan operasi LRT Jabodebek yang awalnya akan diluncurkan pada Agustus 2022. Tanggal peluncuran belakangan diundurkan menjadi 18 Agustus 2023.
Baca juga: Rapor Merah Sedari Perencanaan
Dari penelusuran Tempo, pada triwulan ketiga 2022, Kementerian Perhubungan kembali aktif mencari konsultan internasional gara-gara terjadinya tabrakan antar-dua kereta LRT Jabodebek pada 26 Oktober 2021. Bala bantuan konsultan dibutuhkan meski proyek masih dalam tahap pengujian armada atau dynamic test, belum masuk uji persinyalan.
Berkeliling Eropa Mencari Konsultan
Suasana bagian dalam kereta LRT Jabodebek di Stasiun Cawang, Jakarta, 12 Juli 2023. TEMPO/Tony Hartawan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Safari mencari konsultan pun menjadi agenda Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang berkeliling Eropa pada 30 Agustus hingga 2 September 2022. Budi menjumpai otoritas perhubungan di beberapa negara, dari Hungaria, Austria, hingga Prancis.
Di Prancis, Menteri Budi bersamuh dengan pemimpin dua grup konsultan yang terlibat dalam pembangunan LRT Jabodebek, yaitu Grup Systra dan Crossrail. Systra mendampingi PT Adhi Karya (Persero) Tbk dalam pembangunan prasarana LRT Jabodebek, salah satunya desain rute U-shape. Adhi Karya juga menggandeng TUV Rheinland asal Jerman untuk penyiapan prasarana sistem kereta.
Pada 3 Agustus 2023, Budi Karya kembali mengungkapkan perihal peran konsultan dalam persiapan operasi LRT Jabodebek. Dalam keterangan tertulis, dia mengklaim pembangunan sepur ringan ini sudah mengutamakan aspek keselamatan. Desain perencanaannya, kata dia, dihasilkan oleh konsultan internasional.
“Kami mengundang konsultan yang sudah berpengalaman untuk melakukan review terhadap pekerjaan dan juga telah mengikuti standar yang berlaku,” kata Budi.
Hanya Menambah Biaya
LRT Jabodebek di jembatan rel lengkung (longspan) Kuningan, Jakarta, 3 Agustus 2023. TEMPO/Hilman Faturrahman W.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Yusuf, pemerintah seharusnya sanggup melakukan evaluasi proyek infrastruktur. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dia mencontohkan, dilengkapi unit yang berisi ahli-ahli infrastruktur. “Jika masih butuh review terhadap desain LRT, kita juga memiliki Direktorat Jenderal Perkeretaapian di Kementerian Perhubungan.”
Dia mengimbuhkan, pengerjaan proyek infrastruktur strategis seperti LRT Jabodebek sesungguhnya bukan terhambat konsultan, melainkan buruknya tata kelola, dari perencanaan, pengawasan, sampai manajemen risiko. “Banyak proyek infrastruktur yang mengalami kemunduran jadwal yang signifikan diikuti pembengkakan biaya,” kata dia.
Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Andry Satrio Nugroho, menyarankan evaluasi atas proses pengembangan proyek kereta api, baik dari tahap usulan, desain, sampai pembangunannya. “Ketika ada kekurangan memang bisa diperbaiki, tapi persoalannya itu pasti menambah biaya,” kata dia. Pencarian konsultan pun menjadi salah satu proses yang mengundang tambahan biaya.
Baca juga: Menakar Pembengkakan Biaya Baru
Alih-alih konsultan, ekonom dan pakar kebijakan publik dari UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menyarankan pembentukan tim ahli perencanaan khusus untuk setiap proyek infrastruktur besar. Tim ini harus diisi ahli desain, konstruksi, keamanan, dan lingkungan. Butuh pula pengalaman dan peran yang relevan dalam pengembangan proyek infrastruktur berskala besar. “Adanya tim ahli yang kompeten dapat meminimalkan kemungkinan kesalahan dalam perencanaan,” ucapnya, dalam keterangan tertulis, kemarin.
Hingga berita ini ditulis, pertanyaan Tempo kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian ihwal kelanjutan pengujian LRT Jabodebek, serta konsultan yang disebut Menteri Budi Karya, belum berbalas. Adapun Direktur Jenderal Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal hanya memastikan pengujian sedang berlangsung. “Jika uji cobanya selesai, baru sertifikatnya dikeluarkan.”
YOHANES PASKALIS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo