Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi Wahyu Susilo, 47 tahun, sindiran "priayi" yang diucapkan kakaknya, Wiji Thukul, begitu membekas. Pernah suatu ketika, saat Wahyu kuliah di Universitas Negeri Sebelas Maret, Solo, Thukul marah karena ia memilih menjadi anggota panitia konser musik rock ketimbang aktif memikirkan persoalan kaum miskin. Menurut Thukul, apa yang dilakukan Wahyu itu merupakan kegiatan gaya orang kaya. Padahal kegiatan mahasiswa paling kerap pada 1980-an itu, ya, konser musik rock dan kontes slalom test.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo