Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Kepulangan pemimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Syihab, setelah tiga tahun tinggal di Arab Saudi disambut gegap-gempita pengikutnya.
Pengikut Rizieq dibiarkan berbondong-bondong ke Bandar Udara Soekarno-Hatta meski mengakibatkan kemacetan dan menunda keberangkatan 118 penerbangan.
Pemerintah berupaya menyikapi kembalinya pemimpin Front Pembela Islam sebagai sesuatu yang biasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Kepulangan pemimpin Front Pembela Islam, Rizieq Syihab, setelah tiga tahun tinggal di Arab Saudi disambut gegap-gempita pengikutnya. Tak ada tindakan represif dan berlebihan dari aparat. Pengikut Rizieq dibiarkan berbondong-bondong ke Bandar Udara Soekarno-Hatta, meski mengakibatkan kemacetan dan menunda keberangkatan 118 penerbangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md. mengatakan aparat melakukan pengamanan biasa dan tak represif terhadap massa pengikut Rizieq. Kebijakan ini diambil setelah ia mengundang rapat pemimpin kementerian dan lembaga di bawah koordinasinya pada Senin lalu. “Kesimpulannya, biarkan saja orang pulang dan rakyat menjemput,” kata dia kepada Tempo, kemarin.
Mahfud menuturkan, pembahasan mengenai kepulangan Rizieq ini diikuti Kepala Kepolisian RI Jenderal Idham Azis, Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Hadi Tjahjanto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.
Sejak pekan lalu, Mahfud sudah mengomentari informasi kepulangan Rizieq Syihab. Pada 5 November lalu, Mahfud mengatakan pemerintah tidak akan menghalangi kepulangan Rizieq Syihab ke Tanah Air. “Kami tidak pernah menghalangi. Bahwa dia terhalang pulang, itu urusan dia dengan pemerintah Arab Saudi,” ujarnya.
Senin lalu, Mahfud kembali mengeluarkan pernyataan tertulis mengenai rencana kepulangan Rizieq. Ia menyatakan Rizieq punya hak hukum dan kewajiban hukum yang sama seperti warga negara lainnya, sehingga kepulangannya adalah hak yang harus dilindungi.
Menurut Mahfud, ketika Rizieq pergi ke Arab Saudi pun, pemerintah memberikan haknya untuk pergi, sehingga bukan karena diminta pemerintah untuk pergi. Ketika ia akan pulang, kata Mahfud, hak itu juga diberikan.
Sumber Tempo menyebutkan, Mahfud mendapat tugas untuk menangani kepulangan Rizieq. Selain rapat di kantor Kemenkopolhukam, ada rapat lain yang melibatkan pejabat Istana Kepresidenan untuk menyikapi kepulangan Rizieq. Dari sejumlah rapat itu, pemerintah bersikap tak ingin kepulangan Rizieq pada Hari Pahlawan 10 November menjadi hal yang istimewa. “Jangan sampai Rizieq dipahlawankan. Kami bangun narasi bahwa kedatangannya biasa saja,” kata sumber itu.
Rizieq mengumumkan rencana kepulangannya pada 4 November lalu. Ia kembali ke Indonesia dengan menumpang pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV816 dari Jeddah pada pukul 19.30 waktu setempat. Ia tiba di Bandara Soekarno-Hatta, kemarin, dan disambut oleh pendukungnya di bandara dan setiba di tempat kediamannya di Jalan Petamburan, Jakarta.
Rizieq menyatakan kepulangannya tak mulus. Ia mengatakan ada pihak-pihak yang ingin menggagalkan kepulangannya seperti saat pihak biro perjalanannya mendapat e-mail dari alamat e-mail yang memakai namanya beserta fotonya. Pemalsu identitas Rizieq mengatakan ke petugas biro perjalanan bahwa Rizieq tak jadi berangkat dan meminta tiket itu dibatalkan. Biro perjalanan itu menghubungi Rizieq dan akhirnya hal itu bisa ditangani.
Lalu, beberapa hari sebelum keberangkatan, ada e-mail mengatasnamakan biro perjalanan dan meminta agar tiket Rizieq dibatalkan ke bagian pemasaran Saudia Airlines. “Tiket saya dibatalkan, tapi tidak kami umumkan. Kami diam karena masih ada peluang memperbarui tiket,” kata dia dalam video di akun YouTube, Front TV, kemarin.
Rizieq pun memperbarui tiketnya dan berhasil mendapatkan kursi. Namun, ia menjelaskan, ada upaya lain yang ingin ia gagal pulang, yakni tiket milik seorang anak perempuannya dinyatakan batal. Menurut Rizieq, hal ini terjadi saat ia melakukan check-in pada hari keberangkatan. “Singkat kata, semua bisa kami lalui sehingga akhirnya bisa tiba di rumah,” kata dia.
Guru besar bidang politik dan keamanan Universitas Padjadjaran, Muradi, mengatakan kepulangan Rizieq berada di tengah dinamika yang tak lagi sama seperti setahun lalu atau ketika ia pergi. Ia menambahkan, dinamika politik sekarang sudah cukup melandai. “Posisi Rizieq Syihab tidak seekstrem yang dikira. Dia belum sampai pada posisi seperti Imam Khomeini karena dia dan kelompoknya selama ini selalu endorse orang, dari Prabowo sampai Anies,” kata dia saat dihubungi, kemarin.
Muradi menjelaskan, posisi FPI juga belum sampai menjadi rujukan bagi kelompok Islam lain. Namun ia menilai perlu ada pendekatan yang berubah dari negara kepada kelompok Islam agar timbul rasa menghargai dari para ulama. Tapi, jika memang ada satu proses hukum yang harus dijalankan, itu wajib dijalankan.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengatakan kepulangan Rizieq tak berdampak signifikan terhadap situasi politik. Ia mengimbuhkan, pihak yang mengkritik pemerintah itu banyak, Rizieq muncul karena lebih frontal dibanding yang lain. “Rakyat di bawah sedang sibuk bekerja karena sekarang banyak PHK (pemutusan hubungan kerja) dan sibuk menghadapi Covid-19,” ucap dia, kemarin.
DIKO OKTARA
Biar Pulang Tak Jadi Pahlawan
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo