Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Berat Tanggungan Importir Kecil  

Biaya tambahan di luar pelabuhan membuat biaya logistik tak efisien. Porsi biaya logistik di Indonesia mencapai 23 persen dari PDB.

29 Oktober 2021 | 00.00 WIB

Suasana di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 15 Maret 2021. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Suasana di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 15 Maret 2021. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Pungutan tak lazim membebani penyewa less container load (LCL),

  • Biaya tambahan luar pelabuhan biasanya muncul di depo peti kemas.

  • Lebih dari separuh biaya logistik muncul dalam proses pengurusan barang di darat.

JAKARTA — Besarnya biaya tak lazim yang dipungut agen pengapalan akan membebani para importir skala kecil dan menengah. Wakil Ketua Umum Bidang Maritim dan Kepelabuhanan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Harry Sutanto, mengatakan importir dikenai banyak biaya di luar pelabuhan, yang nilainya bahkan lebih besar dari biaya shipping atau pengapalan. “Biaya logistik kian tinggi dan tak efisien. Importir dibebani biaya yang tidak jelas bentuk jasanya,” kata dia, kemarin.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus