Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang petugas kebersihan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, ditemukan tewas mengambang di saluran air belakang kantornya. Petugas kebersihan bernama Waryanto, 53 tahun, itu diduga menjadi korban pembunuhan. Ketika jasadnya ditemukan, tangan dan kakinya dalam keadaan terikat. Sementara kepalanya tertutup karung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ratiman,46 tahun, teman Waryanto, menceritakan terakhirnya kali bertemu dengan sahabatnya itu pada 21 Juli 2024 antara pukul 22.00 hingga 23.30 WIB. Setiap malam, selepas pulang bekerja, Ratiman, Waryanto, dan tiga teman lainnya selalu nongkrong di warung Mang Wasa yang berada tidak jauh dari kantor TPST. Mereka hanya membutuhkan waktu tiga menit untuk mencapai tempat itu dengan berjalan kaki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Ratimah, di warung, Waryanto tidak bicara banyak. Dia lebih fokus pada ponselnya. Di luat itu, tidak ada sikap Waryanto yang janggal.
Ratiman sudah lebih dari sepuluh tahun berteman dengan Waryanto. Sebelum bekerja di Bantargebang, mereka menjadi supir dan karnet di pemadam kebakaran. Ratiman sebagai supir dan Waryanto sebagai kernet. "Waryanto emang dari dulu orangnya pendiam banget, selalu sibuk dengan ponsel-nya," kata dia saat ditemui Tempo di rumahnya di Ciketing Udik, Bekasi, pada Ahad, 21 Juli 2024.
Meskipun sudah lama berteman, Waryanto nyaris tidak pernah bercerita tentang kehidupan pribadinya kepada Ratiman. Bahkan, Ratiman juga tidak mempunyai nomor telepon temannya itu. "Dia nggak pernah ngasih nomor hp-nya," kata Ratiman.
Pada Selasa, 16 Juli 2024, Ratiman mendapat kabar jika Waryanto tidak masuk kerja. Ia berpikir temannya itu pulang ke kampung. Namun seorang teman mengatakan Waryanto tidak ada di kampungnya. "Malamnya saya sama yang lain langsung ke kontrakannya," kata Ratiman. "Tapi dia enggak ada."
Keesokannya, Ratiman justru mendapat kabar jenazah Waryanto ditemukan di saluran air belakang kantornya. "Saya enggak berani lihat waktu itu. Enggak tega," ucapnya.
Ratiman juga sudah dimintai keterangan oleh pihak Polres Bekasi Kota, mengenai kedekatannya dengan Waryanto. "Saya berharap banget pelaku segera ditangkap," ujarnya.