Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Boyamin Jawab Soal Kejanggalan Uji Materi Almas ke MK yang Diungkap di Film Dirty Vote

Boyamin Saiman menjawab soal kejanggalan uji materi Almas ke MK yang dibahas di Film Dirty Vote. Jadi jalan instan bagi Gibran jadi cawapres.

13 Februari 2024 | 20.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman, buka suara soal salah satu bagian di film Dirty Vote mengenai prosedur permohonan yang diajukan oleh anaknya, Almas Tsaqibbirru kepada Mahkamah Konstitusi soal kriteria dan batas umur capres cawapres pada pemilu 2024. Pengajuan ini kemudian dikabulkan oleh MK, dan menjadi langkah instan untuk Gibran Rakabuming Raka mencalonkan diri menjadi calon wakil presiden.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film yang dibintangi oleh tiga pakar hukum tata negara yaitu Zainal Arifin Mochtar, Feri Amsari, dan Bivitri Susanti, ketiganya membahas bagaimana proses munculnya permohonan Almas, pencabutan oleh kuasa hukum Almas, sampai permohonan Almas didaftarkan ulang kembali oleh MK.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepada TEMPO, Boyamin menyampaikan jika laporan permohonan itu memang sempat dicabut oleh kuasa hukum atau lawyer dari Almas, Arif Sahudi. Namun, tidak dilampirkan surat kuasa pencabutan permohonan. “Sebelum berlakunya pencabutan dari lawyer itu, prinsipal (Almas) diminta MK untuk sidang verifikasi, benar atau enggak laporan ini dicabut, dan anak saya bilang laporannya nggak dicabut, jadi laporan tetap dilanjutkan,” ujar Boyamin saat ditemui TEMPO di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa, 13 Februari 2024. 

Boyamin juga mengaku, seluruh proses pengajuan permohonan yang dilakukan anaknya yang dinilai menjadi karpet merah untuk Gibran Rakabuming Raka, bisa mendaftar sebagai cawapres, tidak ada komunikasi apapun baik dengan Anwar Usman sebagai Ketua MK sekaligus paman dari Gibran, maupun Boyamin dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Makanya anak saya ajukan gugatan wanprestasi kan? Ini bukti bahwa kami sama sekali tidak bersekongkol,” jelasnya. 

Sebelumnya, film berjudul Dirty Vote resmi rilis pada Ahad, 11 Februaari 2024 pada pukul 11.00 WIB. Film yang menceritakan tentang kecurangan pemilu 2024 ini berhasil menggegerkan perhatian publik. Beragam komentar berhamburan di seluruh platform media sosial. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus