Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BANDUNG – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menggandeng PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, perusahaan penyedia layanan aplikasi Go-Jek, untuk menambah peserta jaminan sosial tenaga kerja sektor informal di Bandung. Kemarin, sekitar 3.000 mitra pengemudi Go-Jek dikumpulkan di gedung Sasana Budaya Ganesha ITB untuk mengikuti program ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung, E. Ilyas Lubis, mengatakan lembaganya berupaya meningkatkan jumlah kepesertaan pekerja sektor informal di Indonesia yang kini diperkirakan mencapai 60 juta orang. "Misalnya sektor nelayan, petani, pedagang pasar, dan transportasi," kata Ilyas, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kerja sama dengan Go-Jek sebelumnya dilakukan di empat kota besar lainnya, yaitu Jakarta, Manado, Padang, dan Pontianak. Saat ini Go-Jek mengklaim jumlah total mitra pengemudinya yang terdaftar sebanyak satu juta orang. "Kami tidak menargetkan angka peserta, fokusnya pada awareness mitra dan mengemudi dengan aman," kata Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Go-Jek, Shinto Nugroho.
Shinto mengatakan, perusahaannya memberi kemudahan kepada mitra pengemudi untuk ikut dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Mereka bisa mendaftar secara online lewat website khusus yang dikembangkan Go-Jek dan BPJS Ketenagakerjaan. "Iuran per bulannya Rp 16.800," ujarnya.
Iuran itu dibayar secara otomatis melalui debit saldo deposit setiap pengemudi yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Rata-rata per bulan ada sekitar tujuh ribu mitra pengemudi Go-Jek yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan di kategori bukan penerima upah. ANWAR SISWADI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo