Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) disebut-sebut memberikan peran penting kepada Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dalam menjaring calon menteri. Kedekatan Budi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadikan posisi mantan Wakil Kepala Kepolisian RI ini krusial dalam menentukan calon menteri dari partai berlambang banteng itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Hamka Haq, mengatakan peran Budi di antaranya adalah menelusuri rekam jejak calon menteri. PDIP memanfaatkan informasi dari BIN demi menyesuaikan kandidat menteri dengan syarat yang diminta oleh Presiden Joko Widodo. "Bisa saja BG (Budi Gunawan) membantu. Artinya dimintai bantuan. Keputusan ada di tangan ketua umum," kata dia kepada Tempo, di Jakarta, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hamka menambahkan, pengusulan dan penunjukan menteri dari PDIP merupakan hak prerogatif ketua umum partai dan Presiden. Penjaringan calon menteri, menurut dia, akan mempertimbangkan pemahaman ideologi partai serta pemahaman terhadap visi dan misi Presiden Jokowi. Calon menteri juga harus bisa bekerja sama dengan jajaran partai untuk pemenangan pemilihan kepala daerah dan Pemilihan Umum 2024.
"Kalau KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) itu menelusuri rekam jejak kasus korupsi, BIN akan menelusuri unsur ideologinya," kata Hamka.
Sejumlah sumber Tempo di lingkaran PDIP menuturkan Budi merupakan salah seorang anggota tim penjaringan menteri kabinet dari PDIP. Tim ini tak formal, tapi secara faktual bekerja untuk menentukan calon menteri. Mereka yang masuk dalam tim itu, antara lain, adalah Megawati, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Puan Maharani, Ketua DPP Muhammad Prananda Prabowo, Budi Gunawan, dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Tim ini, menurut sumber Tempo, mulai mendiskusikan sejumlah nama calon menteri sejak Mei lalu.
Di arena Kongres V PDIP di Bali, Jumat lalu, Puan mengungkapkan bahwa PDIP telah menggodok belasan nama.
Sumber Tempo lainnya menuturkan Puan dan Prananda bersaing dalam mengusulkan nama calon menteri. Sedangkan Budi Gunawan berfungsi memberikan pertimbangan. "Meski begitu, Megawati menjadi penentu akhir. Beliau adalah pemegang mandat dan pemilik veto di partai," kata seorang sumber.
Adapun Hasto membantah adanya tim penjaringan calon menteri yang melibatkan Budi Gunawan. Menurut dia, Megawati telah memiliki pengalaman matang dalam menyusun kabinet. "Beliau punya pengalaman menyusun kabinet yang dikenal sebagai the dream team. Jadi, semua langsung ditangani oleh ketua umum, tanpa perlu penjaringan," ujar Hasto, kemarin.
Hasto juga mengatakan, dalam menyusun kabinet, Megawati melihat lebih dulu tantangan pemerintah, lalu menyusun skala prioritas. Setelah itu, Megawati baru bicara orang yang akan mengisi kabinet. Ketika bicara orang, kata Hasto, Megawati mengajak berdiskusi ketua umum partai koalisi dan ahli.
Hasto menegaskan, usul menteri memang dari ketua umum partai. Tapi yang paling menentukan adalah presiden. "Setelah itu, orang tersebut dicek oleh Kepala BIN tentang profiling-nya, ideologinya. Kepala BIN juga mengecek apakah track record-nya bermasalah atau tidak," kata Hasto.
Sementara itu, Budi belum menjawab upaya konfirmasi Tempo perihal perannya dalam politik praktis, termasuk dalam penyusunan kabinet. Juru bicara BIN, Wawan Hari Purwanto, membantah keterlibatan Budi Gunawan dalam penyusunan menteri. "Itu hak prerogatif presiden. Presiden punya kewenangan. Kami melihat faktualnya saja," kata dia.
AVIT HIDAYAT | MAYA AYU PUSPITASARI | SUNUDYANTORO | ARKHELAUS WISNU
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Foto 
