Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat stres para ibu, baik ibu rumah tangga maupun ibu bekerja kini lebih tinggi dibanding beberapa generasi sebelumnya. Hal ini karena para ibu saling membandingkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Psikolog keluarga dan pernikahan Nadya Pramesrani menyarankan para ibu untuk bergabung dengan komunitas untuk mengurangi tingkat stres. "Daripada bertanya apa yang membuat kita stres, baiknya kita mencari tahu apa yang tidak membuat kita stres. Biasanya kita takut sesuatu yang tidak kita ketahui. Kita bisa mencari informasi tentang hal yang tidak kita ketahui salah satunya dengan bergabung di komunitas," ucap psikolog dari Rumah Dandelion in.
Ilustrasi perempuan stres/depresi. Shutterstock.com
Nadya menambahkan komunitas merupakan salah satu social support group. Manfaatnya, bisa membantu orang menyelesaikan masalah hingga akhirnya berdampak pada penurunan level stres.
Tak hanya soal stres, komunitas juga membantu para wanita untuk menyalurkan kemampuan berbicara. "Secara biologis dan kebutuhan, wanita memang punya kemampuan berbicara lebih tinggi dibanding pria. Untuk para ibu-ibu, kebutuhan berbicara ini bisa disalurkan lewat orang terdekat maupun komunitas," kata Nadya.
Kadang selama 24 jam ibu mengurus anak dan rumah yang dibutuhkan adalah interaksi dengan orang dewasa. Ketika ibu curhat di komunitas, ada yang menanggapi, ada yang merasa senasib, atau ada yang membantu memberi solusi dari masalah yang dihadapi.
Artikel lain: Aneka Pijat untuk Mengusir Stres, Mana yang Anda Pilih?