Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan jasa desain, rekayasa, dan konsultansi internasional Buro Happold buka suara soal Jakarta International Stadium atau JIS. Buro Happold bermaksud memberikan klarifikasi setelah namanya muncul dalam penilaian layak atau tidak layak JIS digunakan untuk gelaran Piala Dunia U-17 di Indonesia dan isu politis yang menyertainya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nama Buro Happold ikut disebut-sebut oleh sebagian kalangan yang menilai JIS layak. Antara lain Surya Tjandra, juru bicara Anies Baswedan--eks gubernur yang memimpin Jakarta saat JIS dibangun dan diresmikan pada tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Surya menyatakan, proyek JIS dikerjakan sepenuhnya oleh tenaga kerja lokal dibantu konsultan Buro Happold yang membangun Tottenham Hotspurs Stadium di Inggris. “Sehingga desainnya tentu mengikuti standar dan FIFA Stadium Guideline yang juga digunakan di Tottenham Hotspurs Stadium,” ujarnya lewat keterangan tertulis yang dibagikan, Rabu 5 Juli 2023.
Dalam keterangannya yang dirilis Minggu, 9 Juli 2023, Buro Happold memberikan klarifikasinya kalau perusahaan tidak diminta untuk mendesain stadion JIS dan tidak pernah pula mendesain stadion tersebut. Perusahaan yang berpusat di Bath, Inggris, ini juga menegaskan tidak terlibat dalam pekerjaan konstruksi apapun yang dilakukan kemudian di JIS.
Lalu apa yang dikerjakan Buro Happold untuk JIS? Dalam surat klarifikasinya itu, Buro Happold merinci proyek membuatkan panduan desain serta memberikan jasa konsultasi atas permintaan Jakarta Konsultindo (Jakkon). Itu dikerjakan mulai Desember 2018 sampai Maret 2019.
Penampakan Stadion Internasional Jakarta (JIS), Jakarta pada Rabu 13 April 2023. ANTARA/Michael Siahaan
Lingkup pekerjaannya mencakup persiapan untuk pembuatan panduan desain, penilaian untuk soal teknis dan komersial, konsep rencana induk untuk area sekitar stadion, serta peta jalan implementasi. "Selama masa pembuatan panduan itu, perusahaan memastikan agar desain seluruh aspek yang berkaitan dengan standar FIFA terpenuhi," bunyi isi surat.
Selanjutnya, setelah rangkaian pekerjaan di atas selesai, Buro Happold diminta untuk
meninjau konsep desain yang dipersiapkan oleh pihak lain, yang dalam hal ini adalah
konsultan yang ditunjuk Jakkon. Hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa
aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro
Happold. "Temuan ini telah disampaikan oleh Buro Happold dalam surat terpisah."
Baca halaman berikutnya apa saja aspek pada desain JIS yang dinilai tidak sesuai oleh Buro Happold itu
Dalam website perusahaan dijelaskan bagaimana tim-tim konsultansi Buro Happold bekerja dan memberikan solusi dalam proyek JIS tersebut. Ada tim yang menyediakan model-model visualisasi stadion, ada tim yang mengkaji ancaman banjir dan mitigasinya, tim infrastruktur, dan satu lagi yang dinamakan people flow team.
Pada bagian yang terakhir itu, Buro Happold mengungkap kalau para ahli mobilitas yang dipekerjakannya mempelajari aksesibilitas JIS menggunakan data dari konsultan lokal. Hasilnya, mereka merekomendasikan peningkatan penyediaan transportasi publik, sama halnya penyediaan kantong parkir pendukung (off-site) sebelum mengoperasikan stadion secara penuh.
Untuk aksesibilitas yang lebih luas lagi, tim pakar Buro Happold inilah yang merekomendasikan revisi desain terkait titik-titik aksesibilitas stadion baik untuk kendaraan maupun pejalan kaki, juga strategi sirkulasi vertikal. "Intervensi itu semua mengubah konsep layout rencana induk dan meningkatkan keselamatan dan efisiensinya yang jika diterapkan dapat menghemat biaya signifikan," tulis Buro Happold.
Tidak dijelaskan bagaimana rekomendasi itu ditindaklanjuti. Namun penjelasan proyek mengutip pernyataan CEO Jakarta Konsultindo Maryanti Kusuma Asmara yang puas dengan kerja Buro Happold. Maryanti memuji Buro sebagai perusahaan konsultansi yang bekerja dalam standar internasional namun juga memahami Indonesia.
"Para perekayasa dan penasihat perencanaan mereka berpikir secara mendalam dan dapat membantu memperbaiki arahan; menolong kliennya mempertimbangkan aspek-aspek yang tidak mereka pikirkan sebelumnya," kata Maryanti yang dikutip Buro Happold.