Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PRIA itu meninggalkan ruangan bagai seorang jenderal kalah perang. Di Markas Kepolisian Daerah Papua, ia mengemasi barang-barangnya. Raut mukanya sedikit tegang, tapi ia berusaha rileks. Sambil mengapit sebuah tas kecil, ia bergegas. "Saya ke Bandara Sentani dulu, ya," katanya kepada TEMPO. Tak ada pengawal atau ajudan pribadi yang mendampinginya hari itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo