Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang guru di SD Negeri Menteng Dalam 11, Tebet, Jakarta Selatan, Erni Ritaningsing (49) memiliki strategi khusus untuk membantu murid-muridnya yang kesulitan belajar dari rumah karena terkendala kuota internet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Erni mengatakan, dirinya proaktif menghubungi siswa dan orang tua siswa secara personal. Ia kemudian memberikan arahan serta pendampingan agar siswa tetap bisa mengikuti pelajaran tanpa harus mengikuti kelas daring.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya proaktif menyapa anak-anak, karena tidak mungkin untuk mendatangi rumah mereka. Jadi saya lakukan telepon video kepada orang tua, lalu menyapa anaknya, menanyakan kendalanya apa," kata dia, Selasa, 28 April 2020.
Setelah itu, ia memberi arahan agar tetap bisa belajar di rumah dengan membuat soal yang dia kirimkan.
Erni merupakan guru Kelas III di SD Negeri Menteng Dalam 11. Total ada 30 murid yang diasuhnya. Pembelajaran jarak jauh atau secara daring telah dimulai sejak 17 Maret 2020.
Murid-murid belajar dari rumah, kegiatan belajar-mengajar dari rumah dilakukan melalui aplikasi. Kelas dimulai dari pukul 09.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB. Setelah memberikan arahan, guru akan memberikan latihan untuk dikerjakan oleh siswa.
Menurut Erni, siswa yang mengikuti kelas melalui zoom akan dihitung sebagai absensi atau kehadiran. Pada pekan pertama hingga pekan kedua, seluruh siswa mampu mengikuti kegiatan belajar mengajar dari rumah melalui aplikasi itu.
"Tapi sejak dua pekan ini, ada beberapa orang tua yang mengeluh mereka tidak bisa mengikuti kelas karena kendala kuota internet," kata Erni.
Erni menyebutkan, beragam alasan yang disampaikan oleh orang tua. Ada yang kesulitan membeli kuota karena suaminya sudah tidak bekerja lagi.
Ada juga yang orang tuanya bekerja sebagai pengemudi ojek daring. Mereka kesulitan mendapatkan setoran karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Menurut Erni, pembelajaran jarak jauh menguras pengeluaran untuk kuota internet. Untuk satu kali kelas, ia mengatakan, bisa berlangsung selama 40 menit lamanya.
Erni memaklumi alasan para orang tua itu. Terlebih 20 murid yang ada di kelasnya merupakan penerima program Kartu Jakarta Pintar (KJP). Karena itu, ia berupaya mencarikan solusi agar murid-muridnya tetap belajar selama berada di rumah.
Salah satu caranya berkoordinasi dengan orang tua murid agar anak-anaknya tetap bisa belajar dan menyelesaikan tugas yang diberikan.
"Jadi mereka yang tidak bisa ikut kelas zoom, saya hubungi satu per satu orang tuanya. Saya kasih arahan, lalu tugas. Nanti tugas juga dikumpul dikirim lewat pesan pribadi kepada saya," kata Erni.
Pembelajaran secara daring sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan seperti tertuang dalam Surat Edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran Secara Daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.
Salah satu poin yang ada dalam surat edaran tersebut, yakni memberlakukan pembelajaran secara daring dari rumah bagi siswa melalui konferensi video, dokumen digital dan sarana daring lainnya.