Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KUALA LUMPUR - Chief Executive Officer (CEO) AirAsia Group Tony Fernandes dan ketua eksekutif maskapai penerbangan itu, Kamarudin Meranun, menyatakan mundur sementara dari jabatan mereka. Keduanya mundur setidaknya selama dua bulan bersamaan dengan penyelidikan dugaan suap dari Airbus sebesar US$ 50 juta soal pemesanan pesawat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AirAsia menyatakan Tharumalingam Kanagalingam telah ditunjuk sebagai CEO sementara dan sebuah komite yang terdiri atas anggota dewan independen non-eksekutif telah dibentuk. "Tujuan utama komite adalah untuk mengkaji tuduhan sepanjang menyangkut AirAsia Group dan untuk mengambil tindakan yang diperlukan," demikian pernyataan AirAsia, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kasus ini bermula dari Kantor Penyelidikan Fraud di Inggris (The United Kingdom’s Serious Fraud Office) yang menuduh Airbus menyuap pejabat AirAsia U$$ 50 juta (sekitar Rp 700 miliar). Badan Anti-Korupsi Malaysia menyatakan sedang menyelidiki tuduhan berdasarkan laporan tersebut.
Airbus selama akhir pekan tidak berkomentar atas penyelidikan Malaysia. Adapun AirAsia membantah menerima suap. THE STAR | AL JAZEERA | BBC | SUKMA LOPPIES
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo