Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketut Irianta, dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta Pusat, terpilih masuk dalam tim relawan Pemprov DKI untuk korban gempa dan tsunami Palu. Bersama 83 petugas dari DKI, Ketut akan bertugas di daerah bencana itu selama 10 hari.
Baca: Anies Buka Penampungan Bantuan Gempa dan Tsunami Palu di DKI
Ketut mengatakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta baru menghubungi dirinya kemarin. Dia diminta untuk bergabung bersama tim relawan gempa dan tsunami Palu dan Donggala dari DKI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Nama saya memang sudah terdata sebagai relawan. Jadi sewaktu-waktu dibutuhkan, saya berangkat," ujar Ketut di Monas, Jakarta Pusat, Senin, 1 Oktober 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketut mengatakan sebelumnya pernah menjadi relawan di bencana gempa Padang dan Yogyakarta beberapa tahun lalu. Di bencana gempa Lombok, Ketut mengatakan juga hampir berangkat, namun urung karena ada urusan lain.
Selama berada di lokasi bencana, Ketut akan membantu pemulihan kesehatan para korban. "Saya spesialis anestesi. Jadi kemungkinan akan lebih banyak di kamar bedah," ujar dia.
Ketut merupakan satu dari 83 orang yang diutus Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menuju daerah bencana di Sulawesi Tengah. Ia akan membantu para korban di sana selama 10 hari terhitung sejak hari ini.
"Mereka akan diberangkatkan menggunakan kapal komersil," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Senin pagi.
Anies menjelaskan ke-83 orang itu berasal dari BNPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dari berbagai spesialis, Satpol PP, Dinas Kehutanan, Kominfo, Baziz, serta Biro Kepala Daerah dan Kerja sama.
Meski sudah terbiasa menghadapi kawasan bencana, Ketut mengatakan ada tantangan baru bertugas di Palu dan Donggala. Sebab, baru kali ini ia menyambangi kawasan bencana yang terdampak tsunami.
Baca: DKI Sumbang Rp 60 Miliar untuk Korban Gempa dan Tsunami Palu
Soal keluarga, Ketut mengatakan istri dan anaknya berpesan untuk selalu berhati-hati di daerah bencana gempa dan tsunami Palu. Sebab, hingga saat ini gempa susulan masih kerap terjadi di sana. "Keluarga pasti khawatir, tapi katanya hati-hati saja," ujar dia.