Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor – Ketua RT 02/11 Gunung Batu, Bojong Koneng, Kabupaten Bogor Hazarul Hazwar membenarkan bahwa Rocky Gerung tinggal di wilayahnya di Blok 026. Ia mengatakan bahwa lahan yang digarap Rocky dulunya memang tanah garapan yang ditanami singkong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hazarul mengaku baru mengetahui jika lahan yang selama ini digarap Rocky Gerung kini disomasi oleh PT Sentul City.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sebelumnya tidak ada pelang-pelang Sentul City, saya mengetahui bahwa Rocky disomasi Sentul ya tahun ini. Terus yang kena somasi bukan beliau aja, ada sekitar sepuluh vila dan itu milik orang luar semua. Bukan warga sini,” kata Hazarul kepada Tempo, Jumat, 10 September 2021.
Hazarul mengatakan sepengetahuannya, bukan hanya Rocky Gerung yang punya lahan di wilayahnya. Ia menyebut beberapa pejabat hingga mantan pejabat kepolisian punya tanah di sana. Namun Hazarul mengatakan para pejabat itu belum mendapat somasi dari Sentul City.
“Setahu saya belum, padahal iya ada informasi bahwa Sentul akan melakukan pengembangan hingga ke sini dan vila-vila itu juga kena plotingan. Biasanya, kalau yang lain itu melakukan sewa pakai ke Sentul. Ada kok pihak yang sewa pakai ke Sentul, gitu teknisnya yang saya tahu,” kata Hazarul.
Hazarul mengatakan lahan yang kini ditinggali oleh Rocky Gerung memang lahan garapan dan dulunya ditanami singkong. Hazarul membetulkan, jika yang menanam pohon di sana dan membuat penghijauan adalah Rocky Gerung.
“Tanahnya di bawah seribu meter, dulunya ditanami singkong. Memang benar beliau yang menanam pohon. Itu lahan garapan, bukan sertifikat (hak milik). Tapi biasanya pada berharap menjadi hak milik,” kata Hazarul.
Sebelumnya, Rock Gerung menyebut dulu tanah di Bojong Koneng itu adalah tebing curam yang gersang. Rocky lantas menanaminya dengan pelbagai pepohonan. Menurut dia, kawasan itu akhirnya menjadi hutan dalam waktu 10 tahun. "Sesekali bahkan ada monyet datang mencicipi pisang," kata dia saat dihubungi, Kamis, 9 September 2021.
M.A MURTADHO