Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Memilih Mahfud Jadi Calon Wakil Presiden

Mahfud akan diumumkan jadi cawapres Ganjar, hari ini. Saat yang sama, PDIP memanggil Gibran untuk memastikan sikap politiknya.

18 Oktober 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Koalisi PDIP akan mengumumkan pendamping Ganjar di kantor DPP PDIP, pagi ini.

  • Mahfud dipilih sebagai cawapres Ganjar karena memiliki basis di NU.

  • PDIP akan meminta Gibran mundur sebagai kader jika memilih jadi cawapres Prabowo.

JAKARTA – Ketua umum partai politik pendukung Ganjar Pranowo menggelar rapat terbatas di kediaman Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, di Jalan Teuku Umar Nomor 29, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa sore, 17 Oktober 2023. Mereka membahas nama calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar—calon presiden yang diusung koalisi PDIP, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura, dan Partai Perindo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka yang hadir dalam pertemuan itu adalah Megawati, Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, Ketua Umum Perindo Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe, dan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang. Beberapa elite keempat partai itu juga berada di kediaman Megawati, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang politikus PDIP mengatakan bahwa keempat partai ini mematangkan nama kandidat calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo. Nama itu di antaranya Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno; serta mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Lalu ada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dua nama terakhir ini terdepak lebih dulu karena beberapa pertimbangan. Ridwan merupakan pengurus Partai Golkar, yang sudah bergabung ke Koalisi Indonesia Maju—gabungan Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Golkar, Partai Demokrat, Partai Gelora, dan Partai Bulan Bintang. Koalisi Indonesia Maju mengusung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Adapun Khofifah lebih memilih untuk bertarung dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur, tahun depan.

“Yang dipilih adalah Pak Mahfud,” kata politikus PDIP ini, Selasa, 17 Oktober 2023.

Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy membenarkan soal adanya rapat para ketua umum partai pengusung Ganjar, kemarin sore. Namun Rommy—panggilan Romahurmuziy—tak bersedia menyebutkan nama calon wakil presiden yang dipilih koalisi keempat partai itu. Ia hanya memastikan partai koalisi akan mengumumkan nama calon wakil presiden Ganjar itu di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat, Rabu pagi ini.

Rommy juga memberi kisi-kisi figur calon wakil presiden yang akan diumumkan tersebut. Yaitu figur religius yang integritasnya sebagai pejabat publik sudah terentang lintas dekade; berpengalaman di seluruh kamar trias politika, yaitu eksekutif, yudikatif, dan legislatif; serta memiliki rekam jejak yang bersih.

Kriteria yang dibeberkan Rommy itu identik dengan Mahfud. Mahfud pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Ketua Mahkamah Konstitusi, Menteri Pertahanan, serta Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Saat ini Mahfud menjabat Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.

“PPP telah berusaha memberikan yang terbaik dengan mengajukan putra terbaik bangsa yang kami nilai kompeten dan sangat dibutuhkan kualifikasinya untuk mendampingi Mas Ganjar,” kata Rommy.

Calon presiden Ganjar Pranowo dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md. IG @ganjar_pranowo

Ketua DPP PDIP Eriko Sutarduga, yang dimintai konfirmasi, belum bersedia menyebutkan nama calon wakil presiden yang dipilih partainya. Tapi ia memastikan bahwa PDIP akan mengumumkan nama calon wakil presiden, hari ini. “Besok (hari ini) akan menjadi hari yang krusial dalam menyikapi situasi politik saat ini,” kata Eriko.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga mengatakan bahwa Megawati akan mengumumkan nama calon wakil presiden yang dipilih partainya, hari ini.

"Ibu Megawati Soekarnoputri menugaskan DPP PDI Perjuangan berkoordinasi dengan TPN GP (Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo Presiden), sehingga besok, Rabu, 18 Oktober 2023, pada pukul 10.00 akan diumumkan calon wakil presiden yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo," kata Hasto di kediaman Megawati, Selasa kemarin.

Hasto juga masih enggan membeberkan nama calon wakil presiden yang dipilih partainya.

Wakil Ketua Umum Partai Hanura Benny Ramdani, yang dimintai konfirmasi, juga memastikan rencana pengumuman nama calon wakil presiden Ganjar tersebut. Ia juga enggan menyebut nama calon wakil presiden hasil rapat para ketua umum partai koalisi. Benny hanya menyebut inisial M sebagai calon wakil presiden Ganjar. “Siapa inisial M yang akan diumumkan, itu kewenangan ketua umum (partai politik) untuk menyampaikannya besok (hari ini),” kata Benny.

Ketua DPP PPP Syaifullah Thamliha, mengakui bahwa partai koalisi sudah membahas nama calon wakil presiden Ganjar. Ia juga membenarkan bahwa ketua umum partai koalisi memang mempertimbangkan Mahfud dan Khofifah sebagai calon wakil presiden Ganjar dalam pemilihan presiden 2024.

“Kami masih menunggu keputusan para ketua umum (partai koalisi) antara Khofifah atau Mahfud,” kata Thamliha.

Meski begitu, Thamliha berpendapat bahwa Ganjar membutuhkan figur calon wakil presiden yang mempunyai basis massa dari kalangan nahdliyin—sebutan warga Nahdlatul Ulama. Baik Mahfud maupun Khofifah dianggap bisa mewakili kalangan NU, yang mempunyai basis kuat di Jawa Timur dan Jawa Tengah. “Basis suara dari pemilih nahdliyin menjadi pertimbangan konkret karena jumlah suaranya mencapai 80 juta,” kata dia.

Keputusan memilih Mahfud tersebut diperkuat dengan beredarnya foto Megawati dan Mahfud di kediaman putri Presiden Sukarno tersebut, kemarin malam. Dalam gambar itu, Megawati dan Mahfud berdiri berdekatan sambil tersenyum di ruang tengah rumah. Di belakangnya terdapat gambar Presiden Sukarno.

Politikus PDIP, Deddy Sitorus, membenarkan soal foto tersebut. Ia pun memastikan lokasi pengambilan gambar berada di kediaman Megawati. Tapi Deddy tak mengetahui waktu pengambilan gambar Megawati dan Mahfud tersebut. “Itu di rumah Bu Mega. Kapan dan dalam rangka apa, saya tidak tahu,” kata Deddy, Selasa, 17 Oktober 2023.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Menko Polhukam Mahfud Md. di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, 17 Oktober 2023. Dokumentasi Staf MMD

Seorang politikus PDIP lainnya menyebutkan bahwa foto itu diambil saat Mahfud bertandang ke rumah Megawati, kemarin malam. Sejak namanya dipilih, Mahfud disebut-sebut langsung berkunjung ke para ketua umum partai koalisi pengusung Ganjar. Selain ke kediaman Megawati, Mahfud bertandang ke kediaman Oesman Sapta Odang, kemarin malam.

Hingga saat ini, Mahfud belum menjawab upaya konfirmasi Tempo soal ini. Staf khusus Mahfud, Rizal Mustari, juga tak merespons pertanyaan Tempo lewat pesan WhatsApp.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, mengatakan bahwa Mahfud yang paling berpeluang dipilih di antara beberapa nama kandidat calon wakil presiden Ganjar lainnya. “Mahfud punya identitas hijau atau religius, sekaligus mampu memecah konsentrasi pemilih Nahdlatul Ulama yang sebagian sudah ke arah Muhaimin Iskandar,” kata Dedi.

Muhaimin Iskandar merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa. Adapun PKB bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera yang tergabung dalam Koalisi Perubahan mengusung Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.

Menurut Dedi Kurnia, Mahfud mampu mendulang suara di kalangan Nahdliyin, sekaligus dapat menghadapi Prabowo Subianto yang ada kemungkinan berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo.

“Figur Mahfud bisa menjadi antitesis untuk melawan Prabowo. Apalagi ia bisa melawan dari sisi religiositas untuk berhadapan dengan Prabowo-Gibran yang sama sekali tidak memilikinya,” kata Dedi Kurnia.

PDIP Panggil Gibran

Selain berencana mendeklarasikan calon wakil presiden Ganjar, DPP PDIP memanggil Gibran Rakabuming Raka ke markas pusat partai tersebut, Rabu hari ini. Pemanggilan Gibran ini berhubungan dengan wacana putra sulung Presiden Joko Widodo itu bakal menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto.

Gibran makin menguat sebagai calon wakil presiden setelah Mahkamah Konstitusi mengabulkan uji materi Pasal 169 huruf q Undang-Undang Pemilu, Senin lalu. Pasal ini awalnya mengatur batas usia calon presiden dan calon wakil presiden paling rendah 40 tahun. Tapi Mahkamah Konstitusi menambahkan kalimat “atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum, termasuk pemilihan kepala daerah”. Tambahan kalimat itu membuka peluang Gibran menjadi calon wakil presiden karena usianya saat ini baru 36 tahun.

Eriko Sutarduga membenarkan soal agenda pemanggilan Gibran ke Jakarta tersebut. Ia mengatakan, Hasto Kristianto yang akan menemui Gibran di kantor DPP PDIP. Eriko menyebutkan bahwa Hasto dan Gibran akan membahas putusan Mahkamah Konstitusi tersebut.

“Tunggu sampai besok Gibran akan bertemu (Hasto). Karena (Gibran jadi calon wakil presiden Prabowo) ini masih rumor,” kata Eriko.

Jika betul Gibran menjadi calon wakil presiden Prabowo, kata dia, PDIP sudah siap menghadapinya. “Tapi lihat perkembangan saja. Jangan-jangan yang digambarkan sebaliknya,” ujarnya.

Seorang politikus PDIP menyebutkan bahwa Gibran dipanggil ke Jakarta untuk memastikan sikapnya dalam menghadapi pemilihan presiden 2024. PDIP, kata dia, hendak mendengar penjelasan Gibran di antara dua pilihan, yaitu tetap menjadi kader partai berlambang banteng moncong putih atau menjadi calon wakil presiden Prabowo. “Jika memilih sebagai calon wakil presiden Prabowo, Gibran akan diminta mengundurkan diri dari partai,” kata politikus PDIP ini.

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira, yang dimintai konfirmasi, mengatakan bahwa ada pihak yang mendorong Gibran menjadi calon wakil presiden Prabowo. Bahkan dia menyaksikan banyak baliho dan alat peraga bergambar Prabowo dan Gibran serentak terpasang di berbagai daerah. "Dua hari sebelum putusan MK itu, ada kawan yang punya percetakan sudah dapat pesanan baliho Prabowo-Gibran," kata Andreas.

Ditemui di Balai Kota Solo, kemarin, Gibran berdalih bahwa bukan hanya dirinya yang berpeluang menjadi calon wakil presiden akibat putusan Mahkamah Konstitusi tersebut. Ia pun membenarkan bahwa dirinya akan bertemu dengan elite PDIP hari ini. Tapi Gibran meminta semua pihak menunggu lebih dulu hasil pertemuan tersebut.

"Tadi sudah saya jawab, ya, ditunggu dulu besok (hari ini). Sebab, ini bukan hanya masalah pribadi. Kami harus konsultasikan dengan banyak orang dulu," kata Gibran.

IMAM HAMDI | HAN REVANDA PUTRA | TIKA AYU | SEPTHIA RYANTHIE (SOLO)

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus