Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Sebelum Taliban menguasai Afghanistan, ternyata sudah banyak warga negaranya yang meninggalkan negara yang dilanda konflik tersebut. Seorang pengungsi asal Afghanistan yang kini tinggal di Megamendung, Kabupaten Bogor, bercerita bagaimana dia bisa keluar dari negara tersebut.
Khudad Ibrahimi, pengungsi Afghanistan asal Provinsi Parwan itu menyebut dirinya harus mengeluarkan kocek hingga seratus juta rupiah untuk bisa keluar dari tanah kelahirannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita bayar kalau dirupiahkan hingga seratus juta rupiah kepada biro jasa atau agen, supaya bisa keluar dari sana untuk mengungsi. Itu sudah termasuk biaya pembuatan paspor dan tiket perjalanan," kata Khudad kepada Tempo, Selasa 24 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Khudad berhasil keluar dari negaranya pasca konflik pemerintah dengan milisi Taliban pada tahun 2014. Kini dia tinggal di wilayah Megamendung, Kabupaten Bogor bersama belasan imigran Afghanistan lainnya.
Pria yang berprofesi sebagai guru bahasa itu menyebut untuk kebutuhan hidup selama tinggal di Indonesia atau negara transit sebelum sampai pada negara tujuan, dia bergantung pada kiriman dari sanak saudaranya yang masih tinggal di Afghanistan.
"Dulu dikirimnya via Western Union, sejumlah uang untuk kebutuhan kami di sini. Tapi kini, setelah Taliban menguasai negara sepertinya kiriman itu akan sulit karena mereka memproteksi segala kegiatan yang ada kaitannya dengan dunia luar," kata pengungsi Afghanistan itu.
M.A MURTADHO
Baca juga: Dua Pengungsi Asal Afghanistan Dipulangkan dari Rumah Lawan Covid-19 Tangsel