Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Cina Disebut Pilar Terpenting Bisnis Produsen Mobil Jerman

Menurut studi Ernst & Young, produsen mobil Prancis, yang hampir tidak aktif di Cina, membukukan penurunan penjualan 51 persen.

9 September 2020 | 20.10 WIB

Pengunjung mencoba sebuah mobil yang dipamerkan dalam Pameran Otomotif Internasional Hainan ke-17 di Haikou, Provinsi Hainan Cina selatan, 22 Mei 2020. (Xinhua / Guo Cheng)
Perbesar
Pengunjung mencoba sebuah mobil yang dipamerkan dalam Pameran Otomotif Internasional Hainan ke-17 di Haikou, Provinsi Hainan Cina selatan, 22 Mei 2020. (Xinhua / Guo Cheng)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Temuan konsultan global Ernst & Young menyebutkan tiga produsen utama mobil Jerman melaporkan bahwa lebih banyak penjualan di Cina pada kuartal ke-2 tahun ini.

Penjualan mobil buatan Volkswagen, BMW, dan Daimler disebutkan meningkat 5 persen year on year pada periode tersebut. Temuan Ernst & Young diluncurkan hari ini, Rabu, 9 September 2020.

Seperti dilansir Xinhua, pasar Cina disebut telah berkembang menjadi "pilar terpenting" dari industri otomotif Jerman, serta industri otomotif global, pada kuartal II/2020.

"Ketiga grup otomotif Jerman mampu tumbuh di Cina pada kuartal kedua, sementara penjualan di wilayah lain merosot secara drastis," kata Constantin Gall, Kepala Otomotif dan Transportasi Ernst & Young.

Akibatnya, pangsa pasar mobil Jerman di Cina naik dari 33 persen menjadi 51 persen. Sebaliknya, penjualan total pabrikan mobil Jerman, yang berjumlah 17 grup perusahaan, turun 32 persen di kuartal ke-2 tahun ini.

Pada saat yang sama, semua perusahaan manufaktur mobil mencatat penurunan 39 persen dalam penjualan global.

Menurut studi Ernst & Young, produsen mobil Prancis, yang hampir tidak aktif di Cina, membukukan penurunan penjualan 51 persen.

"Belum pernah sebelumnya pasar Cina begitu penting bagi industri otomotif seperti selama beberapa bulan ini," kata Peter Fuss, partner Ernst & Young.

Karena krisis Covid-19, sebanyak 17 grup perusahaan otomotif Jerman melaporkan total kerugian operasional 10,8 miliar euro (12,7 miliar dolar AS) pada kuartal II/2020. Padahal laba operasi sebesar 21,8 miliar euro berhasil dicapai pada periode yang sama 2019.

Di Jerman, pembatasan dan penghentian sementara produksi akibat pandemi membuat pabrik mobil hampir berhenti total selama sekitar lima minggu pada April dan Mei 2020.

"Belum pernah terjadi kemerosotan dalam omzet, laba, dan penjualan," kata Gall.

Menurut dia, pandemi Covid-19 telah membuat industri otomotif global hampir terhenti pada waktu-waktu tertentu. Konsekuensinya bencana yang sama dalam perputaran dan pengembangan keuntungan perusahaan.

XINHUANET.COM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus